Kamis, 26/03/2020

Kaltim Kebagian 2.400 Alat Rapid Test, Dokter dan Perawat Jadi Prioritas

Kamis, 26/03/2020

Alat rapid test ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kaltim Kebagian 2.400 Alat Rapid Test, Dokter dan Perawat Jadi Prioritas

Kamis, 26/03/2020

logo

Alat rapid test ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Terkait kebijakan rapid test yang diambil pemerintah pusat, Kaltim turut mendapat bagian.

Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, mengatakan Kaltim mendapat jatah 2.400 alat rapid test.

"Kami  telah terima tadi pagi, berupa alat rapid test covid-19, sebanyak 120 box, isi tap box 24. Berarti ada 2400 stick rapid test," kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jalan AW Syahrani Samarinda, Kamis (26/03/2020), petang.

Rapid test, kata Andi, merupakan alat pemeriksaan cepat terhadap antibodi yang dikaitkan dengan Covid-19, atau SARS-Cov2. 

Alat ini, terang Andi, bukan alat untuk mendiagnosa. Tapi sifatnya sebagai screening deteksi awal untuk melihat apakah seseorang sedang terpapar virus corona.

"Hasil dari rapid test ini tidak merepresentasikan hasil akhir. Karena hasil tes ini tidak memastikan betul terinfeksi, saat itu. Yang negatif juga bukan berarti tidak ada . Jadi tetap berpotensi menularkan kepada orang lain. Jadi anti SARS-Cov2 ini masih bisa dipertimbangkan untuk menunjukkan paparan infeksi. Sehingga dapat di gunakan untuk surveilans atau pengamatan atau studi untuk penelitian lebih lanjut," paparnya.

Andi menjelaskan, seseorang yang mendapat hasil positif dalam rapid test bisa dipengaruhi beberapa hal.

Misalnya reaksi antibodi terhadap beberapa virus lain yang ada dalam tubuh, lalu adanya riwayat paparan virus masa lampau. 

"Nah, yang perlu diingat, karena ini pemeriksaan terhadap antibodi, maka perlu hati-hati juga untuk pasien yang baru terpapar. Karena antibodinya belum muncul, dalam 6 atau 10 hari setelahnya. Jadi yang dapat hasil negatif, nantinya harus dites ulang 10 hari kemudian," bebernya.

Sementara untuk hasil positif, harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

"Rapid test diprioritaskan untuk petugas medis yang sudah menangani  pasien yang terkonfirmasi positif di rumah sakit. Kedua keluarga dari pasien. Ketiga bisa ke PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang sudah potensi, terutama wilayah atau daerah yang tingkat sebarannya tinggi. Untuk Kaltim belum ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif dari transmisi lokal. Makanya prioritas kepada petugas medis,"ungkapnya. 

Penulis : Rusdi 
Editor: M.Huldi

Kaltim Kebagian 2.400 Alat Rapid Test, Dokter dan Perawat Jadi Prioritas

Kamis, 26/03/2020

Alat rapid test ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Kaltim Kebagian 2.400 Alat Rapid Test, Dokter dan Perawat Jadi Prioritas

Alat rapid test ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Terkait kebijakan rapid test yang diambil pemerintah pusat, Kaltim turut mendapat bagian.

Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, mengatakan Kaltim mendapat jatah 2.400 alat rapid test.

"Kami  telah terima tadi pagi, berupa alat rapid test covid-19, sebanyak 120 box, isi tap box 24. Berarti ada 2400 stick rapid test," kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jalan AW Syahrani Samarinda, Kamis (26/03/2020), petang.

Rapid test, kata Andi, merupakan alat pemeriksaan cepat terhadap antibodi yang dikaitkan dengan Covid-19, atau SARS-Cov2. 

Alat ini, terang Andi, bukan alat untuk mendiagnosa. Tapi sifatnya sebagai screening deteksi awal untuk melihat apakah seseorang sedang terpapar virus corona.

"Hasil dari rapid test ini tidak merepresentasikan hasil akhir. Karena hasil tes ini tidak memastikan betul terinfeksi, saat itu. Yang negatif juga bukan berarti tidak ada . Jadi tetap berpotensi menularkan kepada orang lain. Jadi anti SARS-Cov2 ini masih bisa dipertimbangkan untuk menunjukkan paparan infeksi. Sehingga dapat di gunakan untuk surveilans atau pengamatan atau studi untuk penelitian lebih lanjut," paparnya.

Andi menjelaskan, seseorang yang mendapat hasil positif dalam rapid test bisa dipengaruhi beberapa hal.

Misalnya reaksi antibodi terhadap beberapa virus lain yang ada dalam tubuh, lalu adanya riwayat paparan virus masa lampau. 

"Nah, yang perlu diingat, karena ini pemeriksaan terhadap antibodi, maka perlu hati-hati juga untuk pasien yang baru terpapar. Karena antibodinya belum muncul, dalam 6 atau 10 hari setelahnya. Jadi yang dapat hasil negatif, nantinya harus dites ulang 10 hari kemudian," bebernya.

Sementara untuk hasil positif, harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

"Rapid test diprioritaskan untuk petugas medis yang sudah menangani  pasien yang terkonfirmasi positif di rumah sakit. Kedua keluarga dari pasien. Ketiga bisa ke PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang sudah potensi, terutama wilayah atau daerah yang tingkat sebarannya tinggi. Untuk Kaltim belum ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif dari transmisi lokal. Makanya prioritas kepada petugas medis,"ungkapnya. 

Penulis : Rusdi 
Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.