Kamis, 17/05/2018

Pasokan Lamban Picu Inflasi di Kaltim

Kamis, 17/05/2018

ANTISIPASI INFLASI : Pewakilan BI Kaltim memperkirakan jika terjadi keterlambatan pasokan sembako dari luar ke Kaltim akan memicu inflasi saat ramadan.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pasokan Lamban Picu Inflasi di Kaltim

Kamis, 17/05/2018

logo

ANTISIPASI INFLASI : Pewakilan BI Kaltim memperkirakan jika terjadi keterlambatan pasokan sembako dari luar ke Kaltim akan memicu inflasi saat ramadan.

SAMARINDA - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, menggelar High Level Meeting jelang Ramadan dan Idul Fitri dalam rangka mengontrol inflasi yang biasanya melonjak.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan (BI) Kaltim menitik beratkan potensi kenaikan inflasi saat Ramadan. Diantara hal yang menjadi penyebab inflasi adalah distribusi pasokan yang lama sehingga akibatkan kelangkaan.

Kepala Kpw BI Kaltim, Muhamad Nur menyebut aktifitas perdagangan di Kaltim kurang efisien karena masih terkendala pada distribusi. Karena itu pihaknya berharap infrastruktur bisa lebih diperhatikan. “Itu dari sisi proses distribusi. Tantangan lainnya adalah semua OPD harus berkoordinasi menjaga pasokan beberapa komoditas tetap tersedia,” terangnya di Kantor Gubernur Kaltim, kemarin.

Pihaknya pun memberikan masukkan agar harga sejumlah komoditas bisa terkendali. Diantaranya pemerintah perlu membuat database perdagangan yang mencakup harga sejumlah komoditas. “Saran kami adalah membuat data neraca pangan untuk mempermudah pemantauan pergerakan harga,” urainya.

Pemerintah lanjutnya juga perlu memfasilitasi kerja sama perdagangan antar daerah. Salah satu tujuannya adalah memantau penjualan daging ayam ras dan komoditas penting lainnya. Saat ini saja, harga komoditas tersebut merangsak naik, padahal tidak mendapat arahan dari pemerintah. Tugas tersebut juga menjadi tanggung jawab Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

 Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim, Fuad Assadin mengakui pasokan bahan pokok penting di Kaltim masih dominan impor, terutama dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Diantaranya gula, beras, tepung, minyak goreng, daging, telur dan susu. Pihaknya mengaku sudah berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Seperti menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa bahan pokok penting. “Kami juga berencana lakukan sidak atau operasi pasar di pasar-pasar di Samarinda,” ucapnya.

Disperindagkop sudah menentukan harga sejumlah bahan pokok sesuai Peraturan Menteri Perdagangan 27/2017. Seperti beras medium Rp9.950 per kilogram dan beras premium Rp13.300 per kilogram. Kemudian daging ayam ras Rp32.000 per kilogram, telur ayam ras Rp22.000 per kilogram, bawang merah Rp32.000 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram dan minyak goreng kemasan Rp11.000 per liter. (rs)

Pasokan Lamban Picu Inflasi di Kaltim

Kamis, 17/05/2018

ANTISIPASI INFLASI : Pewakilan BI Kaltim memperkirakan jika terjadi keterlambatan pasokan sembako dari luar ke Kaltim akan memicu inflasi saat ramadan.

Berita Terkait


Pasokan Lamban Picu Inflasi di Kaltim

ANTISIPASI INFLASI : Pewakilan BI Kaltim memperkirakan jika terjadi keterlambatan pasokan sembako dari luar ke Kaltim akan memicu inflasi saat ramadan.

SAMARINDA - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, menggelar High Level Meeting jelang Ramadan dan Idul Fitri dalam rangka mengontrol inflasi yang biasanya melonjak.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan (BI) Kaltim menitik beratkan potensi kenaikan inflasi saat Ramadan. Diantara hal yang menjadi penyebab inflasi adalah distribusi pasokan yang lama sehingga akibatkan kelangkaan.

Kepala Kpw BI Kaltim, Muhamad Nur menyebut aktifitas perdagangan di Kaltim kurang efisien karena masih terkendala pada distribusi. Karena itu pihaknya berharap infrastruktur bisa lebih diperhatikan. “Itu dari sisi proses distribusi. Tantangan lainnya adalah semua OPD harus berkoordinasi menjaga pasokan beberapa komoditas tetap tersedia,” terangnya di Kantor Gubernur Kaltim, kemarin.

Pihaknya pun memberikan masukkan agar harga sejumlah komoditas bisa terkendali. Diantaranya pemerintah perlu membuat database perdagangan yang mencakup harga sejumlah komoditas. “Saran kami adalah membuat data neraca pangan untuk mempermudah pemantauan pergerakan harga,” urainya.

Pemerintah lanjutnya juga perlu memfasilitasi kerja sama perdagangan antar daerah. Salah satu tujuannya adalah memantau penjualan daging ayam ras dan komoditas penting lainnya. Saat ini saja, harga komoditas tersebut merangsak naik, padahal tidak mendapat arahan dari pemerintah. Tugas tersebut juga menjadi tanggung jawab Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

 Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim, Fuad Assadin mengakui pasokan bahan pokok penting di Kaltim masih dominan impor, terutama dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Diantaranya gula, beras, tepung, minyak goreng, daging, telur dan susu. Pihaknya mengaku sudah berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Seperti menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa bahan pokok penting. “Kami juga berencana lakukan sidak atau operasi pasar di pasar-pasar di Samarinda,” ucapnya.

Disperindagkop sudah menentukan harga sejumlah bahan pokok sesuai Peraturan Menteri Perdagangan 27/2017. Seperti beras medium Rp9.950 per kilogram dan beras premium Rp13.300 per kilogram. Kemudian daging ayam ras Rp32.000 per kilogram, telur ayam ras Rp22.000 per kilogram, bawang merah Rp32.000 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram dan minyak goreng kemasan Rp11.000 per liter. (rs)

 

Berita Terkait

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.