Kamis, 22/08/2019

Tak Jadi IKN, Ekonomi Kaltim Tetap Terakselerasi

Kamis, 22/08/2019

Pemaparan oleh narasumber di hadapan para tamu undangan dalam kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Rabu (21/8) di Hotel Swiss-belinn Balikpapan. ( Foto: Yudi hadi / korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tak Jadi IKN, Ekonomi Kaltim Tetap Terakselerasi

Kamis, 22/08/2019

logo

Pemaparan oleh narasumber di hadapan para tamu undangan dalam kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Rabu (21/8) di Hotel Swiss-belinn Balikpapan. ( Foto: Yudi hadi / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Praktisi Ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Aji Sofyan Effendi mengatakan, di manapun lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru, provinsi-provinsi di Kalimantan tetap akan mendapat dampak positif. 

“Dampak ekonomi sosial budaya termasuk infrastruktur jelas ada dan terukur ketika ibu kota negara berlokasi di Kaltim. Namun, walau tidak menjadi lokasi pun, Kaltim akan mendapatkan dampak positif,” ungkapnya di sela menjadi pembicara kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara dengan tema Kalimantan untuk Indonesia “Menuju Ibu Kota Masa Depan Smart, Green, Beautiful dan Sustainable” di Balikpapan, Rabu kemarin (21/8/2019).

Dia mencontohkan ketika Kaltim menjadi wilayah IKN maka dengan otomatis tiga provinsi lainnya yakni Kalteng, Kalbar dan Kalsel menjadi daerah penyangga. “Karena yang namanya ibu kota itu unlimited dalam perseptif ekonomi maka tidak ada batas wilayah. Begitu ibu kota di Kaltim dampaknya langsung terasa seluruh wilayah Kalimantan,” bebernya.

Roda perekonomian praktis menggeliat di mana arus perdagangan, investasi, produksi hingga barang dan jasa akan terakselerasi. 

“Langkah pertama ketika Kaltim ditunjuk sebagai IKN yang harus dilakukan adalah pembangunan infrastruktur yang masif,” jelasnya.

Dalam perspektif APBN pembiayaan sekitar Rp50 triliun dalam menyokong pembangunan infrastruktur sehingga ketika semakin rendah Incremental Capital Output Ratio (IKOPR) maka biaya produksi, konsumsi dan distribusi semakin mengecil. “Sangat kompetitif artinya investasi akan lebih memilih Kalimantan secara umum,” ujarnya.

Dia menambahkan, episentrum keberadaan IKN akan memberikan multiplayer efek ke semua wilayah. “Namun demikian nilai positif akan lebih banyak ketika Kaltim menjadi lokasi ibu kota negara,” timpalnya.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku optimistis Kaltim menjadi wilayah IKN. Bahkan orang nomor satu di Kaltim ini akan membuat kebijakan baru ketika Presiden Joko Widodo menetapkan Kaltim sebagai IKN.

“Ketika Kaltim ditetapkan menjadi ibu kota negara maka hal pertama kebijakan yang akan saya keluarkan akan membuat pergub kawasan non komersial di daerah lokasi ibu kota negara. Makanya kalau ada tuan tanah tidak akan bisa bermain,” katanya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Deputi Pengembangan Regional Bappenas, Rudi Suprihadi Prawiradinata yang menjelaskan bahwa di manapun lokasi IKN akan memberikan dampak positif ke semua wilayah. 

“Dampak ekonominya ke seluruh Kalimantan yang utama itu kehilangannya. Makanya presiden menyebutkan Kalimantan belum menyebutkan spesifik mungkin menunggu izin dulu ke DPR RI,” tambahnya.

Rudi belum bisa membeberkan bahwa semua wilayah di Kalimantan yang sudah dilakukan kajian oleh Bappenas mempunyai keunggulan dan kekurangan. “Pasti semua ada nilai positif dan negatif dan kekurangan dan kelebihan. Yang pasti nanti presiden yang akan menentukan lokasi selanjutnya akan kami kaji lagi lebih dalam. Saat ini kajian masih di tiga lokasi semua masih tentatif,”ungkapnya.

Menurutnya, kajian yang sudah dilakukan seperti sosial, budaya, ekonomi maupun geografis hingga hankam sudah dilakukan. “Nanti sumber dananya bisa dari berbagai skema bisa dari APBN bisa bekerjasama dengan BUMN maupun swasta itu tergantung waktu kita desain rencana pembiayaan seperti apa? Nanti akan dilihat mana yang potensi bagus,” tandasnya. (*)


Penulis : */Yudi Hadi

Editor: Hendra

Tak Jadi IKN, Ekonomi Kaltim Tetap Terakselerasi

Kamis, 22/08/2019

Pemaparan oleh narasumber di hadapan para tamu undangan dalam kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Rabu (21/8) di Hotel Swiss-belinn Balikpapan. ( Foto: Yudi hadi / korankaltimcom)

Berita Terkait


Tak Jadi IKN, Ekonomi Kaltim Tetap Terakselerasi

Pemaparan oleh narasumber di hadapan para tamu undangan dalam kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Rabu (21/8) di Hotel Swiss-belinn Balikpapan. ( Foto: Yudi hadi / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Praktisi Ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Aji Sofyan Effendi mengatakan, di manapun lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru, provinsi-provinsi di Kalimantan tetap akan mendapat dampak positif. 

“Dampak ekonomi sosial budaya termasuk infrastruktur jelas ada dan terukur ketika ibu kota negara berlokasi di Kaltim. Namun, walau tidak menjadi lokasi pun, Kaltim akan mendapatkan dampak positif,” ungkapnya di sela menjadi pembicara kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara dengan tema Kalimantan untuk Indonesia “Menuju Ibu Kota Masa Depan Smart, Green, Beautiful dan Sustainable” di Balikpapan, Rabu kemarin (21/8/2019).

Dia mencontohkan ketika Kaltim menjadi wilayah IKN maka dengan otomatis tiga provinsi lainnya yakni Kalteng, Kalbar dan Kalsel menjadi daerah penyangga. “Karena yang namanya ibu kota itu unlimited dalam perseptif ekonomi maka tidak ada batas wilayah. Begitu ibu kota di Kaltim dampaknya langsung terasa seluruh wilayah Kalimantan,” bebernya.

Roda perekonomian praktis menggeliat di mana arus perdagangan, investasi, produksi hingga barang dan jasa akan terakselerasi. 

“Langkah pertama ketika Kaltim ditunjuk sebagai IKN yang harus dilakukan adalah pembangunan infrastruktur yang masif,” jelasnya.

Dalam perspektif APBN pembiayaan sekitar Rp50 triliun dalam menyokong pembangunan infrastruktur sehingga ketika semakin rendah Incremental Capital Output Ratio (IKOPR) maka biaya produksi, konsumsi dan distribusi semakin mengecil. “Sangat kompetitif artinya investasi akan lebih memilih Kalimantan secara umum,” ujarnya.

Dia menambahkan, episentrum keberadaan IKN akan memberikan multiplayer efek ke semua wilayah. “Namun demikian nilai positif akan lebih banyak ketika Kaltim menjadi lokasi ibu kota negara,” timpalnya.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku optimistis Kaltim menjadi wilayah IKN. Bahkan orang nomor satu di Kaltim ini akan membuat kebijakan baru ketika Presiden Joko Widodo menetapkan Kaltim sebagai IKN.

“Ketika Kaltim ditetapkan menjadi ibu kota negara maka hal pertama kebijakan yang akan saya keluarkan akan membuat pergub kawasan non komersial di daerah lokasi ibu kota negara. Makanya kalau ada tuan tanah tidak akan bisa bermain,” katanya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Deputi Pengembangan Regional Bappenas, Rudi Suprihadi Prawiradinata yang menjelaskan bahwa di manapun lokasi IKN akan memberikan dampak positif ke semua wilayah. 

“Dampak ekonominya ke seluruh Kalimantan yang utama itu kehilangannya. Makanya presiden menyebutkan Kalimantan belum menyebutkan spesifik mungkin menunggu izin dulu ke DPR RI,” tambahnya.

Rudi belum bisa membeberkan bahwa semua wilayah di Kalimantan yang sudah dilakukan kajian oleh Bappenas mempunyai keunggulan dan kekurangan. “Pasti semua ada nilai positif dan negatif dan kekurangan dan kelebihan. Yang pasti nanti presiden yang akan menentukan lokasi selanjutnya akan kami kaji lagi lebih dalam. Saat ini kajian masih di tiga lokasi semua masih tentatif,”ungkapnya.

Menurutnya, kajian yang sudah dilakukan seperti sosial, budaya, ekonomi maupun geografis hingga hankam sudah dilakukan. “Nanti sumber dananya bisa dari berbagai skema bisa dari APBN bisa bekerjasama dengan BUMN maupun swasta itu tergantung waktu kita desain rencana pembiayaan seperti apa? Nanti akan dilihat mana yang potensi bagus,” tandasnya. (*)


Penulis : */Yudi Hadi

Editor: Hendra

 

Berita Terkait

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.