Kamis, 14/09/2017

Kemdikbud Usul Tambahan Rp2 Triliun di RAPBN 2018

Kamis, 14/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kemdikbud Usul Tambahan Rp2 Triliun di RAPBN 2018

Kamis, 14/09/2017

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusulkan kenaikan anggaran di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018 melalui rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat.

“Kami mengusulkan tambahan anggaran pada 2018, sebesar Rp2,012 triliun,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, di Jakarta, Rabu (13/9).

Usulan sebesar Rp2,012 triliun itu terdiri dari Rp7,8 miliar untuk Sekretariat Jenderal (Setjen), kemudian Rp1,077 triliun untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUDDIKMAS), Rp172 miliar untuk Balitbang, Rp101,9 miliar untuk Badan Bahasa, Rp86,846 untuk kebudayaan, dan Rp565,3 miliar untuk Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.

Penambahan anggaran tersebut, lanjut Muhadjir, digunakan untuk penambahan sasaran Bantuan Operasional Pendidikan pendidikan nonformal yakni paket A, B dan C serta kursus keterampilan.

“Kemudian, meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini, memperkuat program-program kebudayaan, dan memperkuat pengembangan bahasa dan perbukuan,” jelas dia.

Usulan penambahan anggaran tersebut, juga dikarenakan beberpa hal lain seperti memperkuat jaminan kualitas pendidikan dengan meningkatkan akreditasi satuan pendidikan formal dan informal, penambahan unit kerja dan juga tambahan tunjangan profesi guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp40,1 triliun dalam RAPBN 2018. Jumlah tersebut naik 9,1 persen dibandingkan anggaran pada 2017.

Mendikbud mengatakan pihaknya pada 2018, memberikan perhatian pada penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, penguatan penjaminan mutu pendidikan, penyelarasan pembangunan pendidikan dan kebudayaan, pembangunan sarana prasaran pendidikan di daerah terluar, terdepan dan tertinggal. (ant)


Kemdikbud Usul Tambahan Rp2 Triliun di RAPBN 2018

Kamis, 14/09/2017

Berita Terkait


Kemdikbud Usul Tambahan Rp2 Triliun di RAPBN 2018

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusulkan kenaikan anggaran di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018 melalui rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat.

“Kami mengusulkan tambahan anggaran pada 2018, sebesar Rp2,012 triliun,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, di Jakarta, Rabu (13/9).

Usulan sebesar Rp2,012 triliun itu terdiri dari Rp7,8 miliar untuk Sekretariat Jenderal (Setjen), kemudian Rp1,077 triliun untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUDDIKMAS), Rp172 miliar untuk Balitbang, Rp101,9 miliar untuk Badan Bahasa, Rp86,846 untuk kebudayaan, dan Rp565,3 miliar untuk Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.

Penambahan anggaran tersebut, lanjut Muhadjir, digunakan untuk penambahan sasaran Bantuan Operasional Pendidikan pendidikan nonformal yakni paket A, B dan C serta kursus keterampilan.

“Kemudian, meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini, memperkuat program-program kebudayaan, dan memperkuat pengembangan bahasa dan perbukuan,” jelas dia.

Usulan penambahan anggaran tersebut, juga dikarenakan beberpa hal lain seperti memperkuat jaminan kualitas pendidikan dengan meningkatkan akreditasi satuan pendidikan formal dan informal, penambahan unit kerja dan juga tambahan tunjangan profesi guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp40,1 triliun dalam RAPBN 2018. Jumlah tersebut naik 9,1 persen dibandingkan anggaran pada 2017.

Mendikbud mengatakan pihaknya pada 2018, memberikan perhatian pada penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, penguatan penjaminan mutu pendidikan, penyelarasan pembangunan pendidikan dan kebudayaan, pembangunan sarana prasaran pendidikan di daerah terluar, terdepan dan tertinggal. (ant)


 

Berita Terkait

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.