Kamis, 10/08/2017
Kamis, 10/08/2017
Kamis, 10/08/2017
Sakit, Pelaku Pengeroyokan Sempat Berobat ke Malaysia
SAMARINDA – Rudiyanto Handoko (62), menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 2 orang warga, masing-masing bernama Muhammad Ul Fyansyah dan Faishal Riedza. Pengeroyokan itu mengakibatkan korban mengalami luka memar di wajahnya. Kasus pengeroyokan itu, sejatinya terjadi pada Selasa (30/4) silam, dan saat ini kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, belakangan kasus tersebut kembali mengemuka, setelah muncul isu salah satu pelaku bernama Faishal, dibebaskan.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono membantah isu itu. “Kalau yang satu itu (Ul Fiansyah) sehat, makanya ditahan. Berkasnya sudah tahap II. Kalau yang si Faishal itu, dia berobat, jadi ditangguhkan,” kata Sudarsono, kemarin.
Dia menjelaskan, kronologis kejadian pengeroyokan tersebut terjadi saat mobil milik korban, diduga diserempet oleh mobil pelaku.
“Awalnya mobil korban diserempet mobil pelaku. Melihat kejadian itu, kemudian korban mengejar mobil pelaku sampai ke Jalan S Parman dan korban menyuruh berhenti. Untuk menghentikan mobil pelaku, korban memepet mobil pelaku dan berhenti di depan mobil pelaku,” tandasnya.
Bukannya berhenti, M Ul Fiansyah yang saat itu mengemudikan mobil, justru menabrakkan mobil yang dia kemudikan ke mobil korban.
“Sopir atas perintah Faishal menyuruh untuk menabrak mobil, selanjutkan korban berupaya untuk membuka pintu mobil namun saat itu sempat tidak bisa dibuka,” terang Sudarsono.
Saat membuka pintu mobil itulah, pelaku diduga melakukan pemukulan terhadap korban hingga babak belur. Sudarsono menyebutkan, kedua pelaku sempat diamankan dan ditahan, namun Faishal terpaksa ditangguhkan penahanannya karena sakit.
“Penangkapan Faishal belakangan, karena dicari beberapa hari kemudian. Dia sempat ditahan sehari lalu dikroscek sama Dokkes (tim kesehatan), ternyata sakit dan di rujuk ke RSUD AW Sjahranie,” tandasnya.
Faishal juga sempat menjalani pengobatan di Malaysia, tepatnya di kota Melaka. “Yang tidak enak, kita dengar itu ada informasi dilepaskan. Seolah-olah tidak diproses,” demikian Sudarsono. (dor)
Sakit, Pelaku Pengeroyokan Sempat Berobat ke Malaysia
SAMARINDA – Rudiyanto Handoko (62), menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 2 orang warga, masing-masing bernama Muhammad Ul Fyansyah dan Faishal Riedza. Pengeroyokan itu mengakibatkan korban mengalami luka memar di wajahnya. Kasus pengeroyokan itu, sejatinya terjadi pada Selasa (30/4) silam, dan saat ini kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, belakangan kasus tersebut kembali mengemuka, setelah muncul isu salah satu pelaku bernama Faishal, dibebaskan.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono membantah isu itu. “Kalau yang satu itu (Ul Fiansyah) sehat, makanya ditahan. Berkasnya sudah tahap II. Kalau yang si Faishal itu, dia berobat, jadi ditangguhkan,” kata Sudarsono, kemarin.
Dia menjelaskan, kronologis kejadian pengeroyokan tersebut terjadi saat mobil milik korban, diduga diserempet oleh mobil pelaku.
“Awalnya mobil korban diserempet mobil pelaku. Melihat kejadian itu, kemudian korban mengejar mobil pelaku sampai ke Jalan S Parman dan korban menyuruh berhenti. Untuk menghentikan mobil pelaku, korban memepet mobil pelaku dan berhenti di depan mobil pelaku,” tandasnya.
Bukannya berhenti, M Ul Fiansyah yang saat itu mengemudikan mobil, justru menabrakkan mobil yang dia kemudikan ke mobil korban.
“Sopir atas perintah Faishal menyuruh untuk menabrak mobil, selanjutkan korban berupaya untuk membuka pintu mobil namun saat itu sempat tidak bisa dibuka,” terang Sudarsono.
Saat membuka pintu mobil itulah, pelaku diduga melakukan pemukulan terhadap korban hingga babak belur. Sudarsono menyebutkan, kedua pelaku sempat diamankan dan ditahan, namun Faishal terpaksa ditangguhkan penahanannya karena sakit.
“Penangkapan Faishal belakangan, karena dicari beberapa hari kemudian. Dia sempat ditahan sehari lalu dikroscek sama Dokkes (tim kesehatan), ternyata sakit dan di rujuk ke RSUD AW Sjahranie,” tandasnya.
Faishal juga sempat menjalani pengobatan di Malaysia, tepatnya di kota Melaka. “Yang tidak enak, kita dengar itu ada informasi dilepaskan. Seolah-olah tidak diproses,” demikian Sudarsono. (dor)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.