Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
SALAH satu korban dugaan kasus penipuan menunjukkan akun Facebook. (SARDIMAN/KK)
Selasa, 03/10/2017
SALAH satu korban dugaan kasus penipuan menunjukkan akun Facebook. (SARDIMAN/KK)
SAMARINDA – Puluhan perempuan yang didominasi kaum ibu-ibu mendatangi Mapolresta Samarinda, Senin (2/10). Mereka melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh seroang perempuan berinisial DYS, dengan modus arisan online. Bahkan, mereka telah menyetor uang puluhan hingga ratusan juta rupiah, dan tak kunjung kembali. Kerugian diduga miliaran rupiah.
Salah satu korban, Lilis, mengaku saat ini diusir suaminya, karena uangnya habis untuk arisan online yang belakangan diduga hanya penipuan.
“Kalau keseluruhan totalnya mungkin uang saya setorkan sampai 100 juta. Itu saya setorkan bertahap, beberaapa kali transfer. Bahkan sekitar Rp40 juta dari uang itu, adalah uang titipan teman saya yang disetorkan melalui saya,” ujarnya.
Bahkan, karena diduga tertipu, Lilis yang rencananya merayakan ulang tahun di salah satu hotel berbintang di Samarinda terancam batal. “Saya sudah booking hotel untuk ulang tahun tanggal 4 ini. Tapi uangnya sudah tidak ada,” tambahnya.
Lilis menceritakan, arisan online itu menggunakan jejaring media sosial Facebok, dalam bentuk grup Facebook. “Kalau dia ini (DYS) sebutannya sebagai owner (pemilik,” sebut Lilis.
Ia mengaku tergiur untuk ikut arisan online itu karena untung yang besar. “Bayangkan, kalau kita setor Rp600 ribu, 12 hari kemudian kembali 800 ribu,” bebernya.
Pembayaran dari DYS kepada member, kata Lilis, mulai terhenti sejak 19 September 2017, membuat para member risau. Bahkan, belakangan DYS ternyata dikabarkan menyerahkan diri ke Mapolresta Samarinda. Sementara itu, korban lain bernama Ani Sudarianti mengaku setor Rp45 juta, dan uangnya tidak kembali lagi. Mengurus itu, dia terpaksa meninggalkan kerjaannya.
Kanit Jatanras Polresa Samarinda Ipda Noval Forestiawan membenarkan laporan dari puluhan orang korban arisan online. “Ya, modusnya adalah arisan online. Saat ini, kita sarankan para korban untuk melengkapi bukti-bukti,” sebut Noval.
Ia mengatakan, terduga pelaku sudah menyerahkan diri ke Mapolresta Samarinda. kepolisian masih kekurangan bukti. “Informasi dari korban, nilai kerugian satu miliar lebih,” tutupnya. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.