Kamis, 09/08/2018
Kamis, 09/08/2018
DIALOG : Perwakilan SMP 1 saat berdialog soal pembangunan SMP 1 di kantor Disdikbud. ( reza / korankaltim )
Kamis, 09/08/2018
DIALOG : Perwakilan SMP 1 saat berdialog soal pembangunan SMP 1 di kantor Disdikbud. ( reza / korankaltim )
TENGGARONG – Pihak SMP Negeri 1 Tenggarong berharap proyek pembangunan gedung sekolah bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
“Kita itu sudah menumpang di SMKN 2 Tenggarong sampai tiga tahun. Mereka (SMK Negeri 2) itu mau menerapkan full day, pulangnya pukul 03.40 Wita. Kalau sampai gedung sekolah tidak segera dibangun, gimana nasibnya SMP 1 ini,” kata Perwakilan SMPN 1 Tenggarong, Salimun saat berdialog dengan Sekretaris Disdikbud, Ideris dan DPC Lembaga Anti Korupsi (LAKI) Kukar di kantor Disdikbud, Selasa (7/8).
Salimun mengatakan lantaran menumpang ke SMKN 2 Tenggarong, maka pada 2017 lalu 54 siswa SMPN 1 Tenggarong pindah ke sekolah lain, dan tahun ini sebanyak 34 siwa yang pindah sekolah.
Hal itu juga memperngaruhi jam belajar siswa, yang awalnya jam belajar dalam satu mata pelajaran membutuhkan 45 menit dikurangi 10 menit lantaran bentrok dengan jam belajar siswa SMK Negeri 1 Tenggarong. “Jika pembangunan gedung sekolah kalau ini ditunda-tunda terus, maka gimana nasib SMP I ini. Tapi alahamdulillah, selama kita di sana walaupun hanya 35 menit, kami bisa masuk 10 besar Kukar, ada empat siswa berprestasi. Itulah maksud saya, tolong dipahami oleh pihak LAKI, kalau memang mengawasi ayo kita awasi bersama-sama, jangan hentikan pembangunan yang sudah mau dibangun,” paparnya. (rf218)
DIALOG : Perwakilan SMP 1 saat berdialog soal pembangunan SMP 1 di kantor Disdikbud. ( reza / korankaltim )
TENGGARONG – Pihak SMP Negeri 1 Tenggarong berharap proyek pembangunan gedung sekolah bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
“Kita itu sudah menumpang di SMKN 2 Tenggarong sampai tiga tahun. Mereka (SMK Negeri 2) itu mau menerapkan full day, pulangnya pukul 03.40 Wita. Kalau sampai gedung sekolah tidak segera dibangun, gimana nasibnya SMP 1 ini,” kata Perwakilan SMPN 1 Tenggarong, Salimun saat berdialog dengan Sekretaris Disdikbud, Ideris dan DPC Lembaga Anti Korupsi (LAKI) Kukar di kantor Disdikbud, Selasa (7/8).
Salimun mengatakan lantaran menumpang ke SMKN 2 Tenggarong, maka pada 2017 lalu 54 siswa SMPN 1 Tenggarong pindah ke sekolah lain, dan tahun ini sebanyak 34 siwa yang pindah sekolah.
Hal itu juga memperngaruhi jam belajar siswa, yang awalnya jam belajar dalam satu mata pelajaran membutuhkan 45 menit dikurangi 10 menit lantaran bentrok dengan jam belajar siswa SMK Negeri 1 Tenggarong. “Jika pembangunan gedung sekolah kalau ini ditunda-tunda terus, maka gimana nasib SMP I ini. Tapi alahamdulillah, selama kita di sana walaupun hanya 35 menit, kami bisa masuk 10 besar Kukar, ada empat siswa berprestasi. Itulah maksud saya, tolong dipahami oleh pihak LAKI, kalau memang mengawasi ayo kita awasi bersama-sama, jangan hentikan pembangunan yang sudah mau dibangun,” paparnya. (rf218)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.