Kamis, 01/02/2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Kamis, 01/02/2024

Ilustrasi pelayanan di BPJS Kesehatan. (CNBCIndonesia.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Kamis, 01/02/2024

logo

Ilustrasi pelayanan di BPJS Kesehatan. (CNBCIndonesia.com)

KORANKALTIM.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan iuran BPJS Kesehatan belum akan naik pada tahun ini. Menurutnya untuk kenaikan iuran butuh pertimbangan yang matang dari semua pihak. Hal ini diungkapkan Jokowi usai melakukan tinjauan di sela kunjungannya di RSUP Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).

"Tadi pak Dirut BPJS menyampaikan itu tapi belum ada kalkulasi. Semua mesti melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang, kalkulasi-kalkulasi yang matang," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan sejauh ini pengguna BPJS Kesehatan sudah mencapai 95 persen  dari total penduduk di Indonesia. Menurutnya, pelayanan bagi pasien BPJS di rumah sakit saat ini sudah semakin baik. "Saya lihat di sini semua baik memang antri banyak tapi kecepatannya juga bisa dilayani rata-rata 20-25 menit. kebersihan juga baik," jelasnya seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Kamis (1/2/2024).

Namun ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, utamanya fasilitas dan peralatan rumah sakit.

"Pertengahan tahun ini peralatan-peralatan yang masih belum ada di beberapa provinsi baik urusan jantung, kanker, stroke semuanya akan dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang paling canggih. Di sini juga nanti untuk pertengahan tahun akan dimulai untuk perluasannya karena kita lihat memang kurang," kata Jokowi. "Di sini juga nanti untuk pertengahan tahun akan dimulai perluasannya karena kita lihat memang kurang," sambung Jokowi.

Sebelumnya, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien mengungkapkan bahwa iuran BPJS Kesehatan berpotensi naik pada Juli 2025, menyusul perubahan tarif standar layanan kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023.

Namun, proyeksi kenaikan pada 2025 tersebut belum mempertimbangkan rencana kebijakan implementasi single tarif iuran atau kelas rawat inap standar (KRIS) yang menghapus sistem kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan.

"Itu belum, karena ini intervensi kebijakannya baru intervensi dari Permenkes 3 ya dari tarif faskes. Nah tentu nanti kami DJSN sedang simulasi lagi tadi disampaikan oleh Pak Dirut, kita sedang monev kira-kira bagaimana pelaksanaannya dan simulasi lagi kira-kira bagaimana pelaksanaannya, dan simulasi lagi kira-kira nanti seperti apa," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, iuran BPJS Kesehatan saat ini masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018, tentang Jaminan Kesehatan, bahwa iuran ditentukan berdasarkan jenis kepesertaan setiap peserta dalam program JKN.


Editor: Maruly Z

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Kamis, 01/02/2024

Ilustrasi pelayanan di BPJS Kesehatan. (CNBCIndonesia.com)

Berita Terkait


Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Ilustrasi pelayanan di BPJS Kesehatan. (CNBCIndonesia.com)

KORANKALTIM.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan iuran BPJS Kesehatan belum akan naik pada tahun ini. Menurutnya untuk kenaikan iuran butuh pertimbangan yang matang dari semua pihak. Hal ini diungkapkan Jokowi usai melakukan tinjauan di sela kunjungannya di RSUP Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).

"Tadi pak Dirut BPJS menyampaikan itu tapi belum ada kalkulasi. Semua mesti melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang, kalkulasi-kalkulasi yang matang," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan sejauh ini pengguna BPJS Kesehatan sudah mencapai 95 persen  dari total penduduk di Indonesia. Menurutnya, pelayanan bagi pasien BPJS di rumah sakit saat ini sudah semakin baik. "Saya lihat di sini semua baik memang antri banyak tapi kecepatannya juga bisa dilayani rata-rata 20-25 menit. kebersihan juga baik," jelasnya seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Kamis (1/2/2024).

Namun ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, utamanya fasilitas dan peralatan rumah sakit.

"Pertengahan tahun ini peralatan-peralatan yang masih belum ada di beberapa provinsi baik urusan jantung, kanker, stroke semuanya akan dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang paling canggih. Di sini juga nanti untuk pertengahan tahun akan dimulai untuk perluasannya karena kita lihat memang kurang," kata Jokowi. "Di sini juga nanti untuk pertengahan tahun akan dimulai perluasannya karena kita lihat memang kurang," sambung Jokowi.

Sebelumnya, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien mengungkapkan bahwa iuran BPJS Kesehatan berpotensi naik pada Juli 2025, menyusul perubahan tarif standar layanan kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023.

Namun, proyeksi kenaikan pada 2025 tersebut belum mempertimbangkan rencana kebijakan implementasi single tarif iuran atau kelas rawat inap standar (KRIS) yang menghapus sistem kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan.

"Itu belum, karena ini intervensi kebijakannya baru intervensi dari Permenkes 3 ya dari tarif faskes. Nah tentu nanti kami DJSN sedang simulasi lagi tadi disampaikan oleh Pak Dirut, kita sedang monev kira-kira bagaimana pelaksanaannya dan simulasi lagi kira-kira bagaimana pelaksanaannya, dan simulasi lagi kira-kira nanti seperti apa," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, iuran BPJS Kesehatan saat ini masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018, tentang Jaminan Kesehatan, bahwa iuran ditentukan berdasarkan jenis kepesertaan setiap peserta dalam program JKN.


Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Israel Jatuhkan 6 Ribu Bom di Gaza Selama Kurang dari Sepekan, 1.537 Warga Palestina Tewas

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.