Rabu, 19/07/2017

Pemilu Belum Siap Layani Pemilih Disabilitas

Rabu, 19/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemilu Belum Siap Layani Pemilih Disabilitas

Rabu, 19/07/2017

SURABAYA - KPU sudah berusaha memberikan fasilitas bagi masyarakat disabilitas dalam menggunakan hak suaranya di pemilihan umum hingga pemilu kepala daerah. Namun fasilitas itu dinilai belum maksimal.

“Belum maksimal, karena rata-rata perangkat pemilu banyak belum siap menerima disabilitas apa adanya,” kata Tolhas Damanik, Penasehat Hak Azasi Penyandang Disabilitas, di sela acara Pelatihan Panduan Media untuk Pemberitaan Pemilu Akses di Hotel Santika, Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Rabu (19/7/2017).

Jumlah disabilitas di Jawa Timur mencapai sekitar 10 persen dari seluruh jumlah penduduk.

“Anda bayangkan, semua (penyandang disabilitas) memiliki hak suara. Ini juga bisa jadi modal sendiri bagi calon (calon gubernur) yang akan maju,” tuturnya.

Ia menerangkan, disabilitas sama dengan orang pada umumnya. Disabilitas juga tidak ingin dikasihani, tidak ingin diistimewakan, tapi ingin mendapatkan perlakuan sama dengan orang.

Choirul Anam, Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan Data mengatakan, hampir semua regulasi di KPU mulai dari peraturan KPU, surat edaran, petunjuk teknis, patis dilibatkan disabilitas.

“Tinggal memang bagaimana kawan-kawan di bawah (KPU dari seluruh kabupaten dan kota hingga penyelenggara pemilu di tingkat TPS), bisa melaksanakan dengan baik,” kata Choirul Anam.

Anam menambahkan, setelah kegiatan pelatihan bagi media. Besok, mengundang seluruh KPU di 38 KPU Kabupaten dan kota.

Ia mengatakan, menghadapi Pilgub Jatim maupun pilkada serentak 2018, KPU melakukan pendataan lebih awal, termasuk ke pemilih disabilitas.

“Tujuannya agar, kita bisa memetakan di wilayah mana, kecamatan mana, desa mana, TPS mana ada kawan-kawan disabilitas. Karena disabilitas itu bukan hanya tuna rungu, tuna daksa tapi juga ada beberapa jenis. Dengan pemetaan itu, agar tidak terjadi penelantaran disabilitas di TPS. Sedini mungkin kita berikan pelatihan lebih intens kepada TPS yang memang terpetakan disabilitas,” jelasnya. Namun, ada beberapa kelemahan yang ditemui KPU yakni, adanya keluarga pemilih yang tidak mengakui ada yang disabilitas.

“Banyak orang, banyak keluarga tidak ingin dinyatakan masuk dalam kategori disabilitas. Ada rasa minder, ada rasa malu, dan lain-lain. Jadi tidak bisa bebruat banyak itu,” katanya.

Anam mengatakan, jika ditemukan kesulitan yang dialami disabilitas, pihaknya mohon maaf.

“Kami mohon maaf karena belum bisa maksimal melayani, memaksimalkan pelayanan kepada kawan-kawan disabilitas. Saya secara pribadi maupun institusi berjanji akan mengoptimalkan pelayanan penyelenggara terkait hak dan kewajiban kawan-kawan disabilitas,” jelasnya. (dtc)


Pemilu Belum Siap Layani Pemilih Disabilitas

Rabu, 19/07/2017

Berita Terkait


Pemilu Belum Siap Layani Pemilih Disabilitas

SURABAYA - KPU sudah berusaha memberikan fasilitas bagi masyarakat disabilitas dalam menggunakan hak suaranya di pemilihan umum hingga pemilu kepala daerah. Namun fasilitas itu dinilai belum maksimal.

“Belum maksimal, karena rata-rata perangkat pemilu banyak belum siap menerima disabilitas apa adanya,” kata Tolhas Damanik, Penasehat Hak Azasi Penyandang Disabilitas, di sela acara Pelatihan Panduan Media untuk Pemberitaan Pemilu Akses di Hotel Santika, Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Rabu (19/7/2017).

Jumlah disabilitas di Jawa Timur mencapai sekitar 10 persen dari seluruh jumlah penduduk.

“Anda bayangkan, semua (penyandang disabilitas) memiliki hak suara. Ini juga bisa jadi modal sendiri bagi calon (calon gubernur) yang akan maju,” tuturnya.

Ia menerangkan, disabilitas sama dengan orang pada umumnya. Disabilitas juga tidak ingin dikasihani, tidak ingin diistimewakan, tapi ingin mendapatkan perlakuan sama dengan orang.

Choirul Anam, Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan Data mengatakan, hampir semua regulasi di KPU mulai dari peraturan KPU, surat edaran, petunjuk teknis, patis dilibatkan disabilitas.

“Tinggal memang bagaimana kawan-kawan di bawah (KPU dari seluruh kabupaten dan kota hingga penyelenggara pemilu di tingkat TPS), bisa melaksanakan dengan baik,” kata Choirul Anam.

Anam menambahkan, setelah kegiatan pelatihan bagi media. Besok, mengundang seluruh KPU di 38 KPU Kabupaten dan kota.

Ia mengatakan, menghadapi Pilgub Jatim maupun pilkada serentak 2018, KPU melakukan pendataan lebih awal, termasuk ke pemilih disabilitas.

“Tujuannya agar, kita bisa memetakan di wilayah mana, kecamatan mana, desa mana, TPS mana ada kawan-kawan disabilitas. Karena disabilitas itu bukan hanya tuna rungu, tuna daksa tapi juga ada beberapa jenis. Dengan pemetaan itu, agar tidak terjadi penelantaran disabilitas di TPS. Sedini mungkin kita berikan pelatihan lebih intens kepada TPS yang memang terpetakan disabilitas,” jelasnya. Namun, ada beberapa kelemahan yang ditemui KPU yakni, adanya keluarga pemilih yang tidak mengakui ada yang disabilitas.

“Banyak orang, banyak keluarga tidak ingin dinyatakan masuk dalam kategori disabilitas. Ada rasa minder, ada rasa malu, dan lain-lain. Jadi tidak bisa bebruat banyak itu,” katanya.

Anam mengatakan, jika ditemukan kesulitan yang dialami disabilitas, pihaknya mohon maaf.

“Kami mohon maaf karena belum bisa maksimal melayani, memaksimalkan pelayanan kepada kawan-kawan disabilitas. Saya secara pribadi maupun institusi berjanji akan mengoptimalkan pelayanan penyelenggara terkait hak dan kewajiban kawan-kawan disabilitas,” jelasnya. (dtc)


 

Berita Terkait

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.