Kamis, 10/08/2017

PMKS Banyak Tak Tertampung di Panti Sosial

Kamis, 10/08/2017

FOTO: ILUSTRASI/NET

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PMKS Banyak Tak Tertampung di Panti Sosial

Kamis, 10/08/2017

logo

FOTO: ILUSTRASI/NET

SAMARINDA - Kepala Dinas Sosial Kaltim Siti Rusmalia Idrus mengatakan, dalam periode 2017 dan 2018 mendatang dipastikan tidak ada pembangunan panti sosial baru.  Masalah anggaran disebut menjadi kendala.  Padahal, kebutuhan akan panti sosial terbilang mendesak.  Ia membeber, saat ini di Kaltim hanya tersedia 5 panti sosial, yang menangani sedikitnya 500 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).  

“Banyak (PMKS) yang masuk daftar tunggu (tidak bisa masuk ke Panti Sosial), namun saat ini masalah yang diluar Panti adalah kewenangan kabupaten/kota.  Jadi kami hanya menangani yang dalam panti.  Kalau bicara kurang, pasti kurang.  Jadi yang ada, kami optimalkan hingga layak.  Tahun ini tidak ada rencana, sebenarnya kami mengharapkan ada pembangunan untuk anak berhadapan hukum.  Karena saat ini masih masuk di bina remaja,” ujar Rusmalia di konfirmasi Koran Kaltim Kamis (10/8) kemarin.

Keterbatasan anggaran ini kata Siti, juga membuat pihaknya mesti memutar otak, demi kegiatan yang ada di panti sosial tak hanya tetap berjalan.  Namun juga bisa memberikan dampak positif bagi para PMKS. Ia menyebut, dalam setahun, setidaknya untuk biaya rutin, Dinsos Kaltim perlu dana sedikitnya Rp5 miliar.

“Jadi  yang pertama pemenuhan kebutuhan dasar yakni  makan, minum untuk kebersihan client (PMKS) diapers, obat-obatan itu kami anggarkan satu client sekitar Rp25 ribu perhari.  Jadi sekitar Rp5 miliar untuk kebutuhan satu tahun,” paparnya.

Menyiasati hal tersebut, ia mengaku kerap menjalin kerjasama dengan pihak swasta, dalam melakukan kegiatan seperti pelatihan, pemulihan dan lain sebagainya.  Ia mengaku pihaknya sangat terbuka, bagi kerjasama yang mungkin terjalin dengan semua pihak.  

Hal ini kata dia, sebagai bentuk keseriusan Dinsos dalam menangani PMKS, namun tak melulu bergantung kepada anggaran dari pemerintah.  Selain itu, orang dengan PMKS di Kaltim juga jumlahnya tergolong banyak, dari yang anak-anak, hingga jompo.

“Padahal keberadaan panti sosial terpusat di Samarinda, dulu ada panti jompo di Bulungan tapi sudah lepas ke Kaltara,” tutupnya. (rs)


PMKS Banyak Tak Tertampung di Panti Sosial

Kamis, 10/08/2017

FOTO: ILUSTRASI/NET

Berita Terkait


PMKS Banyak Tak Tertampung di Panti Sosial

FOTO: ILUSTRASI/NET

SAMARINDA - Kepala Dinas Sosial Kaltim Siti Rusmalia Idrus mengatakan, dalam periode 2017 dan 2018 mendatang dipastikan tidak ada pembangunan panti sosial baru.  Masalah anggaran disebut menjadi kendala.  Padahal, kebutuhan akan panti sosial terbilang mendesak.  Ia membeber, saat ini di Kaltim hanya tersedia 5 panti sosial, yang menangani sedikitnya 500 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).  

“Banyak (PMKS) yang masuk daftar tunggu (tidak bisa masuk ke Panti Sosial), namun saat ini masalah yang diluar Panti adalah kewenangan kabupaten/kota.  Jadi kami hanya menangani yang dalam panti.  Kalau bicara kurang, pasti kurang.  Jadi yang ada, kami optimalkan hingga layak.  Tahun ini tidak ada rencana, sebenarnya kami mengharapkan ada pembangunan untuk anak berhadapan hukum.  Karena saat ini masih masuk di bina remaja,” ujar Rusmalia di konfirmasi Koran Kaltim Kamis (10/8) kemarin.

Keterbatasan anggaran ini kata Siti, juga membuat pihaknya mesti memutar otak, demi kegiatan yang ada di panti sosial tak hanya tetap berjalan.  Namun juga bisa memberikan dampak positif bagi para PMKS. Ia menyebut, dalam setahun, setidaknya untuk biaya rutin, Dinsos Kaltim perlu dana sedikitnya Rp5 miliar.

“Jadi  yang pertama pemenuhan kebutuhan dasar yakni  makan, minum untuk kebersihan client (PMKS) diapers, obat-obatan itu kami anggarkan satu client sekitar Rp25 ribu perhari.  Jadi sekitar Rp5 miliar untuk kebutuhan satu tahun,” paparnya.

Menyiasati hal tersebut, ia mengaku kerap menjalin kerjasama dengan pihak swasta, dalam melakukan kegiatan seperti pelatihan, pemulihan dan lain sebagainya.  Ia mengaku pihaknya sangat terbuka, bagi kerjasama yang mungkin terjalin dengan semua pihak.  

Hal ini kata dia, sebagai bentuk keseriusan Dinsos dalam menangani PMKS, namun tak melulu bergantung kepada anggaran dari pemerintah.  Selain itu, orang dengan PMKS di Kaltim juga jumlahnya tergolong banyak, dari yang anak-anak, hingga jompo.

“Padahal keberadaan panti sosial terpusat di Samarinda, dulu ada panti jompo di Bulungan tapi sudah lepas ke Kaltara,” tutupnya. (rs)


 

Berita Terkait

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.