Senin, 28/10/2019
Senin, 28/10/2019
Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (tengah) saat melepas tim karate Kaltim ke Pra PON di Jakarta Senin (28/10) tadi. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
Senin, 28/10/2019
Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (tengah) saat melepas tim karate Kaltim ke Pra PON di Jakarta Senin (28/10) tadi. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - 15 karateka Kaltim bersiap ikuti Pra PON yang diagendakan 4-7 November mendatang di Jakarta.
Dan pada Senin (28/10/2019) tim karate Kaltim dilepas langsung Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya di ruang rapat KONI Kaltim Jalan Kesuma Bangsa.
Dalam sambutannya, Zuhdi mengatakan cabang olahraga karate salah satu cabor yang dipertandingkan di ajang PON XX/2020 di Papua, pasalnya seperti yang diketahui cabor yang akan dipertandingkan tarik ulur yang awalnya 47 menjadi final menjadi 37 cabor.
Bahkan, dari 47 cabor tersebut ada yang sudah mengikuti Pra PON dan berhasil meraih medali emas, tetapi ternyata tidak dipertandingkan, meski telah dilakukan upaya.
"Beruntung dari 37 cabor ini termasuk didalamnya karate, sehingga kami berharap dengan kesempatan ini, menjadi ajang pembuktian untuk atlet karate Kaltim di ajang Pra PON khususnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya dan untuk PON di Papua tersebut melihat jarak cukup jauh, serta biaya yang mahal. Sehingga, menurutnya untuk cabor atau atlet menjadi skala prioritas.
"Ini juga arahan dari gubernur, cabor yang diberangkatkan bukannya hanya sekedar lolos saja, berbeda dengan PON sebelumnya, lolos pasti kami berangkatkan. Tetapi, karena ini di Papua jaraknya jauh dengan biaya yang mahal hanya yang masuk dalam zona medali," bebernya.
Sehingga tambah Zuhdi perlu ditanamkan dibenak para atlet, untuk meraih medali di Pra PON, karena ini menurutnya menjadi tiket ke PON. "Kalau gagal di Pra PON ya, gagal ke PON," pungkasnya.
Penulis: Nancy
Editor: Desman Minang
Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (tengah) saat melepas tim karate Kaltim ke Pra PON di Jakarta Senin (28/10) tadi. (Foto: Nancy/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - 15 karateka Kaltim bersiap ikuti Pra PON yang diagendakan 4-7 November mendatang di Jakarta.
Dan pada Senin (28/10/2019) tim karate Kaltim dilepas langsung Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya di ruang rapat KONI Kaltim Jalan Kesuma Bangsa.
Dalam sambutannya, Zuhdi mengatakan cabang olahraga karate salah satu cabor yang dipertandingkan di ajang PON XX/2020 di Papua, pasalnya seperti yang diketahui cabor yang akan dipertandingkan tarik ulur yang awalnya 47 menjadi final menjadi 37 cabor.
Bahkan, dari 47 cabor tersebut ada yang sudah mengikuti Pra PON dan berhasil meraih medali emas, tetapi ternyata tidak dipertandingkan, meski telah dilakukan upaya.
"Beruntung dari 37 cabor ini termasuk didalamnya karate, sehingga kami berharap dengan kesempatan ini, menjadi ajang pembuktian untuk atlet karate Kaltim di ajang Pra PON khususnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya dan untuk PON di Papua tersebut melihat jarak cukup jauh, serta biaya yang mahal. Sehingga, menurutnya untuk cabor atau atlet menjadi skala prioritas.
"Ini juga arahan dari gubernur, cabor yang diberangkatkan bukannya hanya sekedar lolos saja, berbeda dengan PON sebelumnya, lolos pasti kami berangkatkan. Tetapi, karena ini di Papua jaraknya jauh dengan biaya yang mahal hanya yang masuk dalam zona medali," bebernya.
Sehingga tambah Zuhdi perlu ditanamkan dibenak para atlet, untuk meraih medali di Pra PON, karena ini menurutnya menjadi tiket ke PON. "Kalau gagal di Pra PON ya, gagal ke PON," pungkasnya.
Penulis: Nancy
Editor: Desman Minang
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.