Selasa, 30/01/2018

PTN Coret Sekolah yang Manipulasi Nilai

Selasa, 30/01/2018

FOTO ILUSTRASI/NET

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

PTN Coret Sekolah yang Manipulasi Nilai

Selasa, 30/01/2018

logo

FOTO ILUSTRASI/NET

JAKARTA - Perguruan tinggi negeri (PTN) memperingatkan pengolah sekolah menengah atas agar tidak memanipulasi data rapor siswa yang dimasukkan dalam pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Sekolah yang nakal dan melanggar terancam bakal di-blacklist.

Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) akan mengawasi dan meneliti kebenaran data rapor siswa yang disampaikan melalui PDSS. Pengawasan dilakukan dengan sistem teknologi informasi (TI) yang mampu melacak keaslian data rapor. Sejumlah kejadian manipulasi data dalam beberapa tahun terakhir telah terungkap. 

Langkah tegas akhirnya dilakukan PTN di antaranya yang dilakukan Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan memasukkan ke daf tar hitam (blacklist) sekolah yang memanipulasi data rapor siswa yang mendaftar ke jurusan favorit. 

Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman mengakui langkah tersebut memang pernah dilakukan. Namun, demi nama baik sekolah yang bersangkutan, dia tidak mau menyebut nama sekolah tersebut. ”Sekolah mana pun jangan sampai memanipulasi data sebab akan ketahuan. Kita punya sistem TI yang bisa melacak. Terakhir tiga tahun lalu kita mem-blacklist sekolah yang ketahuan manipulasi,” katanya. 

Fathur mengatakan, jika ma suk daftar hitam, tidak hanya siswa yang datanya palsu itu. Namun, sekolah tersebut akan mendapatkan catatan khusus dari panitia sehingga akan berdampak juga kepada siswa yang lain. PTN menjadikan PDSS yang telah diberi catatan khusus itu sebagai basis data nilai rapor. 

Sekolah kata dia harus jujur mengisi data nilai. Sementara itu, Direktur Administrasi Pendidikan IPB Drajat Martianto membenarkan bahwa kampusnya juga pernah mem-blacklist sekolah yang sengaja memanipulasi data di PDSS. 

”Banyak kasus nilai yang tidak sinkron. Setelah ditelusuri ada kesalahan gurunya yang salah saat memasukkan data nilai siswa. Kasus ini banyak, tapi tidak masalah karena terbukti tidak disengaja,” urainya.

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri menyatakan, sekolah yang nekat menaikkan hasil evaluasi pendidikan yang terekam di rapor bisa saja terjadi. Tentang seberapa banyak manipulasi bisa dilakukan, hal ini sangat bergantung dengan sekolah. Apakah mau menjaga kredibilitasnya atau tidak. Bila sekolah tetap menjunjung tinggi kredibilitas, tidak mungkin dia mengorbankan nama baik sekolah dan keberlanjutan penerimaan siswanya melalui SNMPTN. 

”Kita kan bisa tahu apakah siswa itu benar stabil prestasinya dari sekolah sampai kuliah atau tidak. Ini juga untuk ukuran kuota dari sekolah itu harus naik tiap tahun atau turun,” katanya. 

Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Said Hamid Hasan menyebut, jika niatnya mau menipu, memang bisa saja sekolah memanipulasi data.

Namun, sekolah harus melakukan pengolahan data yang sangat rumit. Sekolah diwajibkan juga memasukkan data siswa melalui data pokok pendidikan (Dapodik). ”Sebab sekolah harus melalui Dapodik. Itu sangat rumit dan hampir dikatakan tidakmung kin,” katanya. (sdn)

PTN Coret Sekolah yang Manipulasi Nilai

Selasa, 30/01/2018

FOTO ILUSTRASI/NET

Berita Terkait

Berita Pilihan


PTN Coret Sekolah yang Manipulasi Nilai

FOTO ILUSTRASI/NET

JAKARTA - Perguruan tinggi negeri (PTN) memperingatkan pengolah sekolah menengah atas agar tidak memanipulasi data rapor siswa yang dimasukkan dalam pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Sekolah yang nakal dan melanggar terancam bakal di-blacklist.

Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) akan mengawasi dan meneliti kebenaran data rapor siswa yang disampaikan melalui PDSS. Pengawasan dilakukan dengan sistem teknologi informasi (TI) yang mampu melacak keaslian data rapor. Sejumlah kejadian manipulasi data dalam beberapa tahun terakhir telah terungkap. 

Langkah tegas akhirnya dilakukan PTN di antaranya yang dilakukan Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan memasukkan ke daf tar hitam (blacklist) sekolah yang memanipulasi data rapor siswa yang mendaftar ke jurusan favorit. 

Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman mengakui langkah tersebut memang pernah dilakukan. Namun, demi nama baik sekolah yang bersangkutan, dia tidak mau menyebut nama sekolah tersebut. ”Sekolah mana pun jangan sampai memanipulasi data sebab akan ketahuan. Kita punya sistem TI yang bisa melacak. Terakhir tiga tahun lalu kita mem-blacklist sekolah yang ketahuan manipulasi,” katanya. 

Fathur mengatakan, jika ma suk daftar hitam, tidak hanya siswa yang datanya palsu itu. Namun, sekolah tersebut akan mendapatkan catatan khusus dari panitia sehingga akan berdampak juga kepada siswa yang lain. PTN menjadikan PDSS yang telah diberi catatan khusus itu sebagai basis data nilai rapor. 

Sekolah kata dia harus jujur mengisi data nilai. Sementara itu, Direktur Administrasi Pendidikan IPB Drajat Martianto membenarkan bahwa kampusnya juga pernah mem-blacklist sekolah yang sengaja memanipulasi data di PDSS. 

”Banyak kasus nilai yang tidak sinkron. Setelah ditelusuri ada kesalahan gurunya yang salah saat memasukkan data nilai siswa. Kasus ini banyak, tapi tidak masalah karena terbukti tidak disengaja,” urainya.

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri menyatakan, sekolah yang nekat menaikkan hasil evaluasi pendidikan yang terekam di rapor bisa saja terjadi. Tentang seberapa banyak manipulasi bisa dilakukan, hal ini sangat bergantung dengan sekolah. Apakah mau menjaga kredibilitasnya atau tidak. Bila sekolah tetap menjunjung tinggi kredibilitas, tidak mungkin dia mengorbankan nama baik sekolah dan keberlanjutan penerimaan siswanya melalui SNMPTN. 

”Kita kan bisa tahu apakah siswa itu benar stabil prestasinya dari sekolah sampai kuliah atau tidak. Ini juga untuk ukuran kuota dari sekolah itu harus naik tiap tahun atau turun,” katanya. 

Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Said Hamid Hasan menyebut, jika niatnya mau menipu, memang bisa saja sekolah memanipulasi data.

Namun, sekolah harus melakukan pengolahan data yang sangat rumit. Sekolah diwajibkan juga memasukkan data siswa melalui data pokok pendidikan (Dapodik). ”Sebab sekolah harus melalui Dapodik. Itu sangat rumit dan hampir dikatakan tidakmung kin,” katanya. (sdn)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.