Senin, 11/06/2018

Jenazah TKI Tertahan di Malaysia karena Biaya

Senin, 11/06/2018

Ilustrasi Demo tenaga kerja Indonesia. (istimewa/net

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jenazah TKI Tertahan di Malaysia karena Biaya

Senin, 11/06/2018

logo

Ilustrasi Demo tenaga kerja Indonesia. (istimewa/net

KUALA LUMPUR -- Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jember Provinsi Jawa Timur Amintyas Wahyudi (34) masih tertahan di Rumah Sakit Kuala Lumpur Malaysia. Penyebabnya, yakni keluarga kesulitan biaya.

“Almarhum adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang meninggal karena sakit infeksi virus pada otak,” ujar Koordinator Info Warga Jember (IWJ) Malaysia, Imam Wahyudi di Kuala Lumpur, Minggu (10/6), dikutip dari republika.co.id

Almarhum beralamatkan di Dusun Sumuran RT 002 / RW 013 Desa Klompangan Kecamatan Ajung Jember Jawa Timur “Sebelumnya almarhum mendapatkan perawatan intensif di Hospital Kuala Lumpur namun pada akhirnya almarhum meninggal pada tanggal 27 Mei 2018,” katanya.

Imam mengatakan saat ini jenazah berada di RS Kuala Lumpur Malaysia. Biaya yang dibutuhkan untuk mengambil jenazah dari rumah sakit adalah RM 14 ribu, yaitu Rp 49 juta. 

“Karena itu kami membuka donasi untuk saudara kita tersebut agar segera bisa dimakamkan oleh pihak keluarga,” katanya.

Dia mengatakan donasi bisa disalurkan melalui Bank Mandiri 143-00-2061- 0000 atas nama Info Warga Jember. Donasi juga bisa disalurkan melalui CIMB Bank Malaysia 8602891644 atas nama Carmine Falcone. 

Project Officer Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto beberapa waktu lalu mengatakan ada laporan dari adik kandung almarhum, Indah Yuliati Ningrum, bahwa kakaknya dalam kondisi sakit parah di Malaysia. Dia pun berharap kakaknya bisa segera pulang ke Indonesia.

Pihak Migrant Care di Kuala Lumpur sempat datang ke Hospital Kuala Lumpur untuk melihat kondisi Aminstyas pada 21 Mei 2018. Kala itu, kondisinya tidak dalam keadaan sadar, bahkan dokter memasangkan beberapa alat bantuan pengobatan di badannya. (ant/rol)

Jenazah TKI Tertahan di Malaysia karena Biaya

Senin, 11/06/2018

Ilustrasi Demo tenaga kerja Indonesia. (istimewa/net

Berita Terkait


Jenazah TKI Tertahan di Malaysia karena Biaya

Ilustrasi Demo tenaga kerja Indonesia. (istimewa/net

KUALA LUMPUR -- Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jember Provinsi Jawa Timur Amintyas Wahyudi (34) masih tertahan di Rumah Sakit Kuala Lumpur Malaysia. Penyebabnya, yakni keluarga kesulitan biaya.

“Almarhum adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang meninggal karena sakit infeksi virus pada otak,” ujar Koordinator Info Warga Jember (IWJ) Malaysia, Imam Wahyudi di Kuala Lumpur, Minggu (10/6), dikutip dari republika.co.id

Almarhum beralamatkan di Dusun Sumuran RT 002 / RW 013 Desa Klompangan Kecamatan Ajung Jember Jawa Timur “Sebelumnya almarhum mendapatkan perawatan intensif di Hospital Kuala Lumpur namun pada akhirnya almarhum meninggal pada tanggal 27 Mei 2018,” katanya.

Imam mengatakan saat ini jenazah berada di RS Kuala Lumpur Malaysia. Biaya yang dibutuhkan untuk mengambil jenazah dari rumah sakit adalah RM 14 ribu, yaitu Rp 49 juta. 

“Karena itu kami membuka donasi untuk saudara kita tersebut agar segera bisa dimakamkan oleh pihak keluarga,” katanya.

Dia mengatakan donasi bisa disalurkan melalui Bank Mandiri 143-00-2061- 0000 atas nama Info Warga Jember. Donasi juga bisa disalurkan melalui CIMB Bank Malaysia 8602891644 atas nama Carmine Falcone. 

Project Officer Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto beberapa waktu lalu mengatakan ada laporan dari adik kandung almarhum, Indah Yuliati Ningrum, bahwa kakaknya dalam kondisi sakit parah di Malaysia. Dia pun berharap kakaknya bisa segera pulang ke Indonesia.

Pihak Migrant Care di Kuala Lumpur sempat datang ke Hospital Kuala Lumpur untuk melihat kondisi Aminstyas pada 21 Mei 2018. Kala itu, kondisinya tidak dalam keadaan sadar, bahkan dokter memasangkan beberapa alat bantuan pengobatan di badannya. (ant/rol)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.