Rabu, 06/02/2019

Kementerian Perdagangan Kembangkan Program Gerai Maritim

Rabu, 06/02/2019

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kementerian Perdagangan Kembangkan Program Gerai Maritim

Rabu, 06/02/2019

logo

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengembangkan program Gerai Maritim dengan memanfaatkan tol laut guna menjaga stabilitas dan menurunkan disparitas harga barang kebutuhan pokok.

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan, Program Gerai Maritim untuk meningkatkan kelancaran arus dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting sesuai dengan amanat UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan dan Perpres Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

"Tujuannya untuk mengurangi biaya distribusi barang, meningkatkan perdagangan antarpulau, memperluas jaringan distribusi produk unggulan daerah setempat sebagai muatan balik dan meningkatkan kesejahteraan petani serta nelayan di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan (3TP)," jelas Enggartiasto Lukita melalui rilis yang diterima KoranKaltim.Com, Rabu (6/2/2019).

Program kerja ini sejalan dengan program kerja dari pemerintah dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk angkutan barang yang dituangkan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah 3TP.

"Peran Kementerian Perdagangan dalam tol laut antara lain berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi jenis, jumlah, dan harga barang dari dan ke daerah yang termasuk dalam program tol laut. Serta mengatur jenis barang selain barang kebutuhan pokok dan penting yang dapat diangkut dalam program tol laut," terangnya.

Kementerian Perdagangan juga membangun Depo Gerai Maritim di beberapa daerah yang dilalui trayek tol laut sebagai sarana distribusi pendukung. Nantinya, Depo Gerai Maritim berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara barang setelah diturunkan dari kapal dan menampung produk unggulan daerah yang akan diangkut menjadi muatan balik sebelum dimuat di kapal.

"Sampai saat ini telah terbangun 9 Depo Gerai Maritim yaitu di Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Lembata, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Mimika, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Tidore Kepulauan, Kabupaten Fak Fak, dan Kabupaten Teluk Wondama," bebernya.

Dampak tol laut yang dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah 3TP adalah ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lebih terjamin, berkurangnya fluktuasi harga antarwaktu dan mengurangi disparitas harga, dan memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah, pada 2018 tercatat sebanyak 437 pedagang dari 35 kabupaten/kota yang dapat memanfaatkan tol laut dan yang daerahnya dilalui trayek tol laut.

Sedangkan untuk trayek tol laut di tahun 2019, sesuai dengan Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Nomor UM.002/109/2/DJPL-18 terdapat 18 trayek.

"Agar tidak tergantung pada anggaran subsidi negara, perlu adanya rencana aksi dan sinergi antar kementerian/lembaga dalam peningkatan investasi dan pengembangan industri terkait barang kebutuhan pokok dan barang penting di daerah 3TP," pungkas Mendag.

Kementerian Perdagangan Kembangkan Program Gerai Maritim

Rabu, 06/02/2019

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita

Berita Terkait


Kementerian Perdagangan Kembangkan Program Gerai Maritim

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengembangkan program Gerai Maritim dengan memanfaatkan tol laut guna menjaga stabilitas dan menurunkan disparitas harga barang kebutuhan pokok.

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan, Program Gerai Maritim untuk meningkatkan kelancaran arus dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting sesuai dengan amanat UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan dan Perpres Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

"Tujuannya untuk mengurangi biaya distribusi barang, meningkatkan perdagangan antarpulau, memperluas jaringan distribusi produk unggulan daerah setempat sebagai muatan balik dan meningkatkan kesejahteraan petani serta nelayan di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan (3TP)," jelas Enggartiasto Lukita melalui rilis yang diterima KoranKaltim.Com, Rabu (6/2/2019).

Program kerja ini sejalan dengan program kerja dari pemerintah dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk angkutan barang yang dituangkan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah 3TP.

"Peran Kementerian Perdagangan dalam tol laut antara lain berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi jenis, jumlah, dan harga barang dari dan ke daerah yang termasuk dalam program tol laut. Serta mengatur jenis barang selain barang kebutuhan pokok dan penting yang dapat diangkut dalam program tol laut," terangnya.

Kementerian Perdagangan juga membangun Depo Gerai Maritim di beberapa daerah yang dilalui trayek tol laut sebagai sarana distribusi pendukung. Nantinya, Depo Gerai Maritim berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara barang setelah diturunkan dari kapal dan menampung produk unggulan daerah yang akan diangkut menjadi muatan balik sebelum dimuat di kapal.

"Sampai saat ini telah terbangun 9 Depo Gerai Maritim yaitu di Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Lembata, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Mimika, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Tidore Kepulauan, Kabupaten Fak Fak, dan Kabupaten Teluk Wondama," bebernya.

Dampak tol laut yang dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah 3TP adalah ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lebih terjamin, berkurangnya fluktuasi harga antarwaktu dan mengurangi disparitas harga, dan memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah, pada 2018 tercatat sebanyak 437 pedagang dari 35 kabupaten/kota yang dapat memanfaatkan tol laut dan yang daerahnya dilalui trayek tol laut.

Sedangkan untuk trayek tol laut di tahun 2019, sesuai dengan Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Nomor UM.002/109/2/DJPL-18 terdapat 18 trayek.

"Agar tidak tergantung pada anggaran subsidi negara, perlu adanya rencana aksi dan sinergi antar kementerian/lembaga dalam peningkatan investasi dan pengembangan industri terkait barang kebutuhan pokok dan barang penting di daerah 3TP," pungkas Mendag.

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.