Rabu, 13/03/2019

Defisit Tak Teratasi, Jokowi: Bodoh Banget

Rabu, 13/03/2019

Presiden Joko Widodo

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Defisit Tak Teratasi, Jokowi: Bodoh Banget

Rabu, 13/03/2019

logo

Presiden Joko Widodo

BANTEN - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kesal karena Indonesia kerap mengalami defisit neraca perdagangan. Saking kesalnya Jokowi bahkan sampai mengucapkan kata ‘bodoh’ saat mengungkapkan ekspresinya itu.

“Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiahnya berapa defisit kita tahu, kok enggak kita selesaikan? Bodoh banget kita kalau seperti itu,” katanya saat membuka rapat koordinasi nasional investasi di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3).

Jokowi menjelaskan sejatinya semua pihak sudah mengetahui cara untuk menyelesaikan masalah defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan itu, yakni lewat meningkatkan investasi dan ekspor. “Defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan membebani kita berpuluh-puluh tahun tapi tidak diselesaikan.”

Sayangnya, kata dia, meski sudah puluhan tahun defisit tapi tak kunjung ada penyelesaian. “Padahal kuncinya kita tahu investasi dan ekspor, kuncinya di situ.”

Ia meminta pemerintah pusat dan daerah mempermudah proses perizinan untuk investor demi menggenjot investasi dan ekspor. Jokowi mewanti-wanti agar jangan  sampai nilai investasi dan ekspor Indonesia kalah oleh Kamboja dan Laos. Pasalnya Indonesia telah tertinggal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Saking geramnya dengan kondisi investasi dan ekspor Indonesia, Jokowi melontarkan wacana di rapat kabinet untuk membuat kementerian yang khusus mengurusi dua hal itu. “Apakah perlu dalam situasi seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor?” Ia berdalih sudah banyak negara yang memiliki kementerian investasi dan ekspor. (tco)

Defisit Tak Teratasi, Jokowi: Bodoh Banget

Rabu, 13/03/2019

Presiden Joko Widodo

Berita Terkait


Defisit Tak Teratasi, Jokowi: Bodoh Banget

Presiden Joko Widodo

BANTEN - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kesal karena Indonesia kerap mengalami defisit neraca perdagangan. Saking kesalnya Jokowi bahkan sampai mengucapkan kata ‘bodoh’ saat mengungkapkan ekspresinya itu.

“Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiahnya berapa defisit kita tahu, kok enggak kita selesaikan? Bodoh banget kita kalau seperti itu,” katanya saat membuka rapat koordinasi nasional investasi di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3).

Jokowi menjelaskan sejatinya semua pihak sudah mengetahui cara untuk menyelesaikan masalah defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan itu, yakni lewat meningkatkan investasi dan ekspor. “Defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan membebani kita berpuluh-puluh tahun tapi tidak diselesaikan.”

Sayangnya, kata dia, meski sudah puluhan tahun defisit tapi tak kunjung ada penyelesaian. “Padahal kuncinya kita tahu investasi dan ekspor, kuncinya di situ.”

Ia meminta pemerintah pusat dan daerah mempermudah proses perizinan untuk investor demi menggenjot investasi dan ekspor. Jokowi mewanti-wanti agar jangan  sampai nilai investasi dan ekspor Indonesia kalah oleh Kamboja dan Laos. Pasalnya Indonesia telah tertinggal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Saking geramnya dengan kondisi investasi dan ekspor Indonesia, Jokowi melontarkan wacana di rapat kabinet untuk membuat kementerian yang khusus mengurusi dua hal itu. “Apakah perlu dalam situasi seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor?” Ia berdalih sudah banyak negara yang memiliki kementerian investasi dan ekspor. (tco)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.