Selasa, 28/05/2019

Mudik Naik Motor Disebut Tak Manusiawi

Selasa, 28/05/2019

Ilustrasi / Foto: Dok.NMC

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mudik Naik Motor Disebut Tak Manusiawi

Selasa, 28/05/2019

logo

Ilustrasi / Foto: Dok.NMC

KORANKALTIM.COM - Setiap tahun pemerintah selalu mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudik menggunakan sepeda motor, tidak terkecuali pada tahun ini. Menurut catatan, motor masih merupakan alat transportasi yang paling banyak terlibat kecelakaan.

Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan 70 persen kecelakaan lalu lintas di Indonesia melibatkan motor. Sementara itu potensi kecelakaan motor saat mudik dinilai semakin besar. "Motor itu, kalau jarak jauh tidak direkomendasikan, karena biasanya masyarakat kita kan pakai yang cc (kapasitas mesin) kecil, beda dengan yang besar," ujar Budi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com siang tadi.

Budi menjelaskan kendati sudah diingatkan setiap tahun, pada kenyataannya jumlah pemudik menggunakan motor tetap banyak. Potensi berbahaya dinilai membesar ketika hal itu ditambah prilaku pemudik yang sembarangan. Salah satu prilaku itu yakni melakukan modifikasi tertentu menggunakan kayu, bambu, atau lain sebagainya untuk mengangkut barang bawaan. Menurut Budi perubahan seperti itu berbahaya karena membatasi pergerakan pengendara.

Ada sebagian masyarakat yang menikmati perjalanan mudik menggunakan motor, namun dia mengingatkan kenikmatan itu bisa berkurang saat ingin kembali ke kota. Perjalanan jarak jauh menguras stamina, kelelahan juga merupakan faktor pemicu kelalaian berkendara.

"Potensi kecelakaan cukup besar, cenderung membawa barang bawaan cukup banyak. Jadi akumulasinya (mudik menggunakan motor) kurang manusiawi kan kena kena panas, hujan, dan kenyamanan (berkurang)," ucap Budi.

Buat mengantisipasi kebutuhan mudik, Budi mengatakan pihaknya sudah berusaha meningkatkan program 'mudik gratis' dari tahun ke tahun. Namun juga dikatakan itu belum bisa mencukupi semua kebutuhan. Dalam dokumen Rencana Operasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2019 dari Kemenhub dijelaskan prediksi jumlah penumpang kendaraan pribadi meningkat 9,48 persen menjadi 28,74 juta orang.

Dari kategori mudik menggunakan kendaraan pribadi, Kemenhub memprediksi jumlahnya 10,6 juta unit. Sebesar 64,57 persen (6,85 juta unit) merupakan motor sedangkan 35,43 persen (3,76 juta unit) adalah mobil penumpang. (*)

Mudik Naik Motor Disebut Tak Manusiawi

Selasa, 28/05/2019

Ilustrasi / Foto: Dok.NMC

Berita Terkait


Mudik Naik Motor Disebut Tak Manusiawi

Ilustrasi / Foto: Dok.NMC

KORANKALTIM.COM - Setiap tahun pemerintah selalu mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudik menggunakan sepeda motor, tidak terkecuali pada tahun ini. Menurut catatan, motor masih merupakan alat transportasi yang paling banyak terlibat kecelakaan.

Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan 70 persen kecelakaan lalu lintas di Indonesia melibatkan motor. Sementara itu potensi kecelakaan motor saat mudik dinilai semakin besar. "Motor itu, kalau jarak jauh tidak direkomendasikan, karena biasanya masyarakat kita kan pakai yang cc (kapasitas mesin) kecil, beda dengan yang besar," ujar Budi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com siang tadi.

Budi menjelaskan kendati sudah diingatkan setiap tahun, pada kenyataannya jumlah pemudik menggunakan motor tetap banyak. Potensi berbahaya dinilai membesar ketika hal itu ditambah prilaku pemudik yang sembarangan. Salah satu prilaku itu yakni melakukan modifikasi tertentu menggunakan kayu, bambu, atau lain sebagainya untuk mengangkut barang bawaan. Menurut Budi perubahan seperti itu berbahaya karena membatasi pergerakan pengendara.

Ada sebagian masyarakat yang menikmati perjalanan mudik menggunakan motor, namun dia mengingatkan kenikmatan itu bisa berkurang saat ingin kembali ke kota. Perjalanan jarak jauh menguras stamina, kelelahan juga merupakan faktor pemicu kelalaian berkendara.

"Potensi kecelakaan cukup besar, cenderung membawa barang bawaan cukup banyak. Jadi akumulasinya (mudik menggunakan motor) kurang manusiawi kan kena kena panas, hujan, dan kenyamanan (berkurang)," ucap Budi.

Buat mengantisipasi kebutuhan mudik, Budi mengatakan pihaknya sudah berusaha meningkatkan program 'mudik gratis' dari tahun ke tahun. Namun juga dikatakan itu belum bisa mencukupi semua kebutuhan. Dalam dokumen Rencana Operasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2019 dari Kemenhub dijelaskan prediksi jumlah penumpang kendaraan pribadi meningkat 9,48 persen menjadi 28,74 juta orang.

Dari kategori mudik menggunakan kendaraan pribadi, Kemenhub memprediksi jumlahnya 10,6 juta unit. Sebesar 64,57 persen (6,85 juta unit) merupakan motor sedangkan 35,43 persen (3,76 juta unit) adalah mobil penumpang. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.