Jumat, 31/05/2019

Ditanya Masalah di 737 MAX, Bos Boeing Mengaku Gagal

Jumat, 31/05/2019

boeing 737 MAX ( Foto: dailymaverick.co.za )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ditanya Masalah di 737 MAX, Bos Boeing Mengaku Gagal

Jumat, 31/05/2019

logo

boeing 737 MAX ( Foto: dailymaverick.co.za )

KORANKALTIM.COM-- Boeing mengakui kegagalannya dalam menangani masalah pada produk mereka, Boeing 737 MAX. 

CEO Boeing Dennis Muilenburg juga mengakui kepada jurnalis bahwa pihaknya minim komunikasi dengan para regulator terkait hal ini.

Pengakuan itu terlontar saat melakukan wawancara dengan CBS News, seperti dilansir Phys. Dalam wawancara, Muilenburg diminta penegasannya soal Boeing yang tidak memberi tahu Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) selama lebih dari satu tahun bahwa perusahaannya telah menonaktifkan sensor angle of attack yang dirancang untuk memberikan data terkait sikap pesawat terhadap aliran udara dari depan selama penerbangan.

Sensor yang bekerja dengan memberikan data ke Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) itu diketahui bermasalah dalam kejadian kecelakaan Lion Air JT-601 dan Ethiopian Airlines.

Sebelumnya FAA tidak mengetahui masalah tersebut. Baru setelah 13 bulan jatuhnya pesawat Lion Air JT-601 pihaknya diberitahu oleh Boeing. Di satu sisi, sistem MCAS itu dikritik oleh para ahli penerbangan karena hanya diikat dengan satu sensor saj dan rentan mengalami kerusakan.

"Pertama-tama, saya harus menghormati fakta bahwa proses investigasi masih berlangsung. Kita tahu ada data sensor yang tidak akurat yang masuk ke pesawat dan tampaknya ada masalah pada pemeliharaan sensor," kata Muilenburg, dikutip dari cnnindonesia.com.

Merujuk pada kecelakaan Lion Air JT-601 dan Ethiopian Airlanes, sistem MCAS menunjukkan bahwa pesawat menukik tajam sehingga menyulitkan pilot untuk mengendalikan pesawat setelah lepas landas.

Selain itu, saat menghadiri acara konferensi investor di New York, Rabu (28/5) kemarin Muilenberg mengatakan Boeing tengah meninjau penyesuaian kompensasi bersama Lion Air dan Ethiopian Airlanes untuk diberikan kepada keluarga korban.

"Kami tahu kami telah membuat mereka [keluarga korban] kesulitan dan itu menyakitkan. Kompensasi ini sebagai bentuk perhatian kepada mereka," ujar Muilenburg. 

Usai kejadian nahas yang menimpa maskapai Lion Air JT-601 yang menewaskan 189 penumpang pada Oktober 2018 silam dan Ethiopian Airlanes pada Maret lalu hingga menewaskan 157 penumpang, Boeing telah memangkas produksi 737 MAX dan menghentikan pengiriman.

Selain itu, FAA meminta Boeing untuk menambahkan kapasitas penyimpanan tambahan pesawat di Washington dan Texas.(*)

Ditanya Masalah di 737 MAX, Bos Boeing Mengaku Gagal

Jumat, 31/05/2019

boeing 737 MAX ( Foto: dailymaverick.co.za )

Berita Terkait


Ditanya Masalah di 737 MAX, Bos Boeing Mengaku Gagal

boeing 737 MAX ( Foto: dailymaverick.co.za )

KORANKALTIM.COM-- Boeing mengakui kegagalannya dalam menangani masalah pada produk mereka, Boeing 737 MAX. 

CEO Boeing Dennis Muilenburg juga mengakui kepada jurnalis bahwa pihaknya minim komunikasi dengan para regulator terkait hal ini.

Pengakuan itu terlontar saat melakukan wawancara dengan CBS News, seperti dilansir Phys. Dalam wawancara, Muilenburg diminta penegasannya soal Boeing yang tidak memberi tahu Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) selama lebih dari satu tahun bahwa perusahaannya telah menonaktifkan sensor angle of attack yang dirancang untuk memberikan data terkait sikap pesawat terhadap aliran udara dari depan selama penerbangan.

Sensor yang bekerja dengan memberikan data ke Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) itu diketahui bermasalah dalam kejadian kecelakaan Lion Air JT-601 dan Ethiopian Airlines.

Sebelumnya FAA tidak mengetahui masalah tersebut. Baru setelah 13 bulan jatuhnya pesawat Lion Air JT-601 pihaknya diberitahu oleh Boeing. Di satu sisi, sistem MCAS itu dikritik oleh para ahli penerbangan karena hanya diikat dengan satu sensor saj dan rentan mengalami kerusakan.

"Pertama-tama, saya harus menghormati fakta bahwa proses investigasi masih berlangsung. Kita tahu ada data sensor yang tidak akurat yang masuk ke pesawat dan tampaknya ada masalah pada pemeliharaan sensor," kata Muilenburg, dikutip dari cnnindonesia.com.

Merujuk pada kecelakaan Lion Air JT-601 dan Ethiopian Airlanes, sistem MCAS menunjukkan bahwa pesawat menukik tajam sehingga menyulitkan pilot untuk mengendalikan pesawat setelah lepas landas.

Selain itu, saat menghadiri acara konferensi investor di New York, Rabu (28/5) kemarin Muilenberg mengatakan Boeing tengah meninjau penyesuaian kompensasi bersama Lion Air dan Ethiopian Airlanes untuk diberikan kepada keluarga korban.

"Kami tahu kami telah membuat mereka [keluarga korban] kesulitan dan itu menyakitkan. Kompensasi ini sebagai bentuk perhatian kepada mereka," ujar Muilenburg. 

Usai kejadian nahas yang menimpa maskapai Lion Air JT-601 yang menewaskan 189 penumpang pada Oktober 2018 silam dan Ethiopian Airlanes pada Maret lalu hingga menewaskan 157 penumpang, Boeing telah memangkas produksi 737 MAX dan menghentikan pengiriman.

Selain itu, FAA meminta Boeing untuk menambahkan kapasitas penyimpanan tambahan pesawat di Washington dan Texas.(*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.