Sabtu, 08/06/2019

Demokrat Bisa Gabung ke Pemerintah atau Jadi Poros Tengah

Sabtu, 08/06/2019

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Demokrat Bisa Gabung ke Pemerintah atau Jadi Poros Tengah

Sabtu, 08/06/2019

logo

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Partai Demokrat memiliki peluang terbuka untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) atau kubu pemerintah di 2019. Pasalnya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu dapat memperkuat barisan pemerintahan dan menggembosi kekuatan kubu oposisi.

Spekulasi tentang bergabungnya Demokrat ke kubu pemerintah karena adanya gestur politik yang ditampilkan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Jokowi.

Diketahui, AHY beberapa kali bertemu dengan Jokowi. Terakhir saat open house lebaran 2019. Tidak hanya itu, AHY-Ibas beserta istrinya juga berkunjung menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Peluang koalisi di 2019 sangat terbuka. Walaupun Demokrat tidak punya andil apapun untuk kemenangan Jokowi-MA," kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin seperti dikutip dari Okezone, Sabtu (8/6/2019).

Menurutnya, kubu pemerintah memerlukan Partai Demokrat untuk memperkuat konsolidasi politik demi mengamankan kebijakan hingga 2024 mendatang. "Jika Demokrat bergabung ke 01, kan oposisi jadi lemah, lalu pemerintah semakin kuat," ujarnya.

Ujang juga menanggapi wajar bila partai berlogo bintang Mercy itu bergabung ke kubu pemerintah. Pasalnya, berkoalisi dengan kubu Prabowo-Sandi justru merugikan Partai Demokrat.

"Wajar jika Demokrat ingin merapat ke kubu Jokowi-MA. Karena bagi Demokrat berkoalisi dengan kubu 02 merugikan," katanya.

Ujang berpendapat, salah satu kerugian Demokrat berkoalisi dengan kubu Prabowo adalah anjloknya perolehan suara partai tersebut di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. "Suara Demokrat di Pileg kalah oleh PKS, PKB, dan Nasdem," ucapnya.

Karena itu, sambung Ujang, hanya ada dua pilihan bagi Demokrat, yakni bergabung dengan kubu Jokowi atau menjadi poros tengah. "Tak mungkin Demokrat berada di kubu 02 karena secara de facto, koalisi sudah tercerai berai dan Demokrat juga sudah tidak nyaman," tandasnya. (*)

Demokrat Bisa Gabung ke Pemerintah atau Jadi Poros Tengah

Sabtu, 08/06/2019

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono

Berita Terkait


Demokrat Bisa Gabung ke Pemerintah atau Jadi Poros Tengah

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Partai Demokrat memiliki peluang terbuka untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) atau kubu pemerintah di 2019. Pasalnya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu dapat memperkuat barisan pemerintahan dan menggembosi kekuatan kubu oposisi.

Spekulasi tentang bergabungnya Demokrat ke kubu pemerintah karena adanya gestur politik yang ditampilkan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Jokowi.

Diketahui, AHY beberapa kali bertemu dengan Jokowi. Terakhir saat open house lebaran 2019. Tidak hanya itu, AHY-Ibas beserta istrinya juga berkunjung menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Peluang koalisi di 2019 sangat terbuka. Walaupun Demokrat tidak punya andil apapun untuk kemenangan Jokowi-MA," kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin seperti dikutip dari Okezone, Sabtu (8/6/2019).

Menurutnya, kubu pemerintah memerlukan Partai Demokrat untuk memperkuat konsolidasi politik demi mengamankan kebijakan hingga 2024 mendatang. "Jika Demokrat bergabung ke 01, kan oposisi jadi lemah, lalu pemerintah semakin kuat," ujarnya.

Ujang juga menanggapi wajar bila partai berlogo bintang Mercy itu bergabung ke kubu pemerintah. Pasalnya, berkoalisi dengan kubu Prabowo-Sandi justru merugikan Partai Demokrat.

"Wajar jika Demokrat ingin merapat ke kubu Jokowi-MA. Karena bagi Demokrat berkoalisi dengan kubu 02 merugikan," katanya.

Ujang berpendapat, salah satu kerugian Demokrat berkoalisi dengan kubu Prabowo adalah anjloknya perolehan suara partai tersebut di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. "Suara Demokrat di Pileg kalah oleh PKS, PKB, dan Nasdem," ucapnya.

Karena itu, sambung Ujang, hanya ada dua pilihan bagi Demokrat, yakni bergabung dengan kubu Jokowi atau menjadi poros tengah. "Tak mungkin Demokrat berada di kubu 02 karena secara de facto, koalisi sudah tercerai berai dan Demokrat juga sudah tidak nyaman," tandasnya. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.