Kamis, 29/08/2019

Disebut Hanya untuk Orang Miskin, Gojek Tegaskan Utamakan Kolaborasi

Kamis, 29/08/2019

Nadiem Makarim / Shamsubahrin Ismail

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Disebut Hanya untuk Orang Miskin, Gojek Tegaskan Utamakan Kolaborasi

Kamis, 29/08/2019

logo

Nadiem Makarim / Shamsubahrin Ismail

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Gojek menanggapi pernyataan kontroversial pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail yang keberatan dengan operasional Gojek di Malaysia. Pernyataan ini diungkapkan Shamsubahrin dalam konferensi pers soal penolakan kehadiran Gojek di Malaysia beberapa waktu lalu.

Masalah jadi runyam setelah video pernyataan bos perusahaan taksi itu ramai dibicarakan warganet. Dalam video itu, Shamsubahrin dianggap memandang negatif Gojek dan menyebut 'Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta'. 

Menurut perusahaan taksi berbasis aplikasi itu, pihaknya hanya ingin memberikan solusi berkendara di negeri jiran Malaysia. "Fokus kami adalah untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya. Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak," kata juru bicara Gojek seperti dilansir  CNNIndonesia.com.

Perusahaan taksi daring sejauh ini mengapresiasi pemerintah Malaysia yang telah terbuka untuk memberi lampu hijau agar Gojek bisa beroperasi di Malaysia.  "Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia," ucap Gojek. 

Gojek menekankan semangat kolaborasi dengan pemerintah setempat ketika melakukan ekspansi. Hal tersebut sudah dilakukan di empat negara yang telah menjadi negara tujuan perusahaan untuk melebarkan bisnisnya. "Gojek selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura," ujar Gojek.

Gojek mengatakan teknologi bisa memberikan penghasilan tambahan, mendukung perkembangan UMKM dan memberikan kemudahan dari sisi transportasi bagi masyarakat.  "Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan, mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara," katanya. 

Sebelumnya, Gojek menyebut telah mendapat lampu hijau dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk mengaspal di negaranya. Namun, rencana ekspansi itu mendapat reaksi keras setelah bos perusahaan taksi di Malaysia yang menolak keberadaan Gojek.

Datuk Shamsubahrin Ismail sendiri sudah meminta maaf karena menghina Indonesia dan menyulut kecaman.  "Saya minta maaf atas pernyataan saya yang menyatakan Indonesia miskin. Indonesia selalu di hati saya, termasuk para penduduknya," kata Shamsubahrin.  (*)

Disebut Hanya untuk Orang Miskin, Gojek Tegaskan Utamakan Kolaborasi

Kamis, 29/08/2019

Nadiem Makarim / Shamsubahrin Ismail

Berita Terkait


Disebut Hanya untuk Orang Miskin, Gojek Tegaskan Utamakan Kolaborasi

Nadiem Makarim / Shamsubahrin Ismail

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Gojek menanggapi pernyataan kontroversial pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail yang keberatan dengan operasional Gojek di Malaysia. Pernyataan ini diungkapkan Shamsubahrin dalam konferensi pers soal penolakan kehadiran Gojek di Malaysia beberapa waktu lalu.

Masalah jadi runyam setelah video pernyataan bos perusahaan taksi itu ramai dibicarakan warganet. Dalam video itu, Shamsubahrin dianggap memandang negatif Gojek dan menyebut 'Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta'. 

Menurut perusahaan taksi berbasis aplikasi itu, pihaknya hanya ingin memberikan solusi berkendara di negeri jiran Malaysia. "Fokus kami adalah untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya. Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak," kata juru bicara Gojek seperti dilansir  CNNIndonesia.com.

Perusahaan taksi daring sejauh ini mengapresiasi pemerintah Malaysia yang telah terbuka untuk memberi lampu hijau agar Gojek bisa beroperasi di Malaysia.  "Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia," ucap Gojek. 

Gojek menekankan semangat kolaborasi dengan pemerintah setempat ketika melakukan ekspansi. Hal tersebut sudah dilakukan di empat negara yang telah menjadi negara tujuan perusahaan untuk melebarkan bisnisnya. "Gojek selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura," ujar Gojek.

Gojek mengatakan teknologi bisa memberikan penghasilan tambahan, mendukung perkembangan UMKM dan memberikan kemudahan dari sisi transportasi bagi masyarakat.  "Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan, mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara," katanya. 

Sebelumnya, Gojek menyebut telah mendapat lampu hijau dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk mengaspal di negaranya. Namun, rencana ekspansi itu mendapat reaksi keras setelah bos perusahaan taksi di Malaysia yang menolak keberadaan Gojek.

Datuk Shamsubahrin Ismail sendiri sudah meminta maaf karena menghina Indonesia dan menyulut kecaman.  "Saya minta maaf atas pernyataan saya yang menyatakan Indonesia miskin. Indonesia selalu di hati saya, termasuk para penduduknya," kata Shamsubahrin.  (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.