Jumat, 27/09/2019

Gawat, 7,8 Juta Data Penumpang Lion Air Bocor

Jumat, 27/09/2019

Lion Air ( Foto: Lionair.co.id)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gawat, 7,8 Juta Data Penumpang Lion Air Bocor

Jumat, 27/09/2019

logo

Lion Air ( Foto: Lionair.co.id)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Malindo Air terkait kebocoran data penumpang Lion Air.

Hasil investigasi awal mencatat 7,8 juta penumpang Lion Air terkena imbas kebocoran data. Warga negara Malaysia tercatat mendominasi yakni sekitar 66 persen, disusul India dengan 4 persen, dan 2 persen WNI atau sekitar 156 ribu.

Plt Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan pihaknya memastikan data penumpang warga negara Indonesia sudah diamankan oleh pihak Lion Air Group. "Pada saat yang bersamaan, pihak Malindo Air melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk memastikan patuh terhadap UU PDP Malaysia, salah satunya meninjau ulang kontrak dengan GoQuo sebagai bentuk transparansi," tulis pria yang kerap disapa Nando melalui keterangan resmi seperti dikutip CNNIndonesia.com.

GoQuo merupakan perusahaan penyedia jasa layanan pemrosesan data pribadi yang bekerja sama dengan Malindo Air. Nando mengatakan pemerintah Indonesia masih menunggu hasil investasi tahap lanjutan yang dilakukan oleh pihak Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP) Malaysia terkait mitigasi kebocoran data pribadi. Rencananya, Ditjen Aptika akan kembali melakukan pertemuan dengan Malindo Air terkait kasus kebocoran data penumpang pada awal Oktober nanti.

Sebelumnya pada 25 September 2019, Dirjen Aptika telah melakukan pertemuan dengan JPDP Malaysia, Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KMMM) di Putrajaya terkait investasi kebocoran data penumpang Lion Air.

JPDP Malaysia menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Malindo Air untuk melakukan koordinasi dengan otoritas perlindungan data pribadi di 18 (delapan belas) negara. Enam diantaranya merupakan negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. PDP Malaysia mengungkapkan investigasi difokuskan pada Malindo Air sebagai Badan Hukum Malaysia, sedangkan untuk PT Lion Air Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan kasus ini karena tidak berkedudukan di wilayah hukum Malaysia. (*)

Gawat, 7,8 Juta Data Penumpang Lion Air Bocor

Jumat, 27/09/2019

Lion Air ( Foto: Lionair.co.id)

Berita Terkait


Gawat, 7,8 Juta Data Penumpang Lion Air Bocor

Lion Air ( Foto: Lionair.co.id)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Malindo Air terkait kebocoran data penumpang Lion Air.

Hasil investigasi awal mencatat 7,8 juta penumpang Lion Air terkena imbas kebocoran data. Warga negara Malaysia tercatat mendominasi yakni sekitar 66 persen, disusul India dengan 4 persen, dan 2 persen WNI atau sekitar 156 ribu.

Plt Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan pihaknya memastikan data penumpang warga negara Indonesia sudah diamankan oleh pihak Lion Air Group. "Pada saat yang bersamaan, pihak Malindo Air melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk memastikan patuh terhadap UU PDP Malaysia, salah satunya meninjau ulang kontrak dengan GoQuo sebagai bentuk transparansi," tulis pria yang kerap disapa Nando melalui keterangan resmi seperti dikutip CNNIndonesia.com.

GoQuo merupakan perusahaan penyedia jasa layanan pemrosesan data pribadi yang bekerja sama dengan Malindo Air. Nando mengatakan pemerintah Indonesia masih menunggu hasil investasi tahap lanjutan yang dilakukan oleh pihak Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP) Malaysia terkait mitigasi kebocoran data pribadi. Rencananya, Ditjen Aptika akan kembali melakukan pertemuan dengan Malindo Air terkait kasus kebocoran data penumpang pada awal Oktober nanti.

Sebelumnya pada 25 September 2019, Dirjen Aptika telah melakukan pertemuan dengan JPDP Malaysia, Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KMMM) di Putrajaya terkait investasi kebocoran data penumpang Lion Air.

JPDP Malaysia menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Malindo Air untuk melakukan koordinasi dengan otoritas perlindungan data pribadi di 18 (delapan belas) negara. Enam diantaranya merupakan negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. PDP Malaysia mengungkapkan investigasi difokuskan pada Malindo Air sebagai Badan Hukum Malaysia, sedangkan untuk PT Lion Air Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan kasus ini karena tidak berkedudukan di wilayah hukum Malaysia. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.