Kamis, 20/02/2020

Virus Corona Bisa Picu Kenaikan Kredit Macet

Kamis, 20/02/2020

Ilustrasi ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Virus Corona Bisa Picu Kenaikan Kredit Macet

Kamis, 20/02/2020

logo

Ilustrasi ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar khawatir Virus Corona atau Covid-19 akan memicu kenaikan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Kalau penyebaran wabah Virus Corona tak segera teratasi, kredit macet Bank Mandiri dapat merangkak naik sebesar 0,2 hingga 0,3 persen.

Meski belum mengkaji dampak Virus Corona secara menyeluruh, Royke juga mengatakan wabah tersebut juga berpotensi menyeret kinerja Bank Mandiri pada semester I 2020. "Semester pertama pasti akan melambat, yakin dengan situasi corona ini pasti akan berdampak. Kalau (wabah Virus) Corona sampai 6 bulan, kredit macet ada kenaikan 0,2 persen sampai 0,3 persen," ungkapnya.

Pada 2019, Bank Mandiri mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) sebanyak 40 basis poin dari tahun sebelumnya di 2,79 persen menjadi 2,39 persen. Sementara untuk penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pencapaian sebesar Rp792,35 triliun dengan komposisi jumlah kredit macet sebesar Rp18,84 triliun.

Sebagai informasi, Virus Corona tengah mewabah di China dan beberapa negara di dunia. Sampai kemarin virus tersebut sudah membunuh 2.005 orang. Selain itu, virus juga sudah menginfeksi 75.121 orang lainnya. Royke menyebut penyebaran virus tersebut akan menimbulkan dampak besar ke ekonomi dalam negeri. Dampak paling besar akan dirasakan sektor pariwisata dan penerbangan. Selain itu, virus juga akan berimbas pada industri, terutama yang bergantung pada bahan baku impor dari Negeri Tirai Bambu. "Industri akan kami lihat impor china seperti apa, bisa saja otomotif yang spare part-nya dari China ini produksinya berkurang," ucapnya seperti diwartakan cnnindonesia.com.

Royke menilai gejolak harga tak dapat dihindari dari masalah tersebut. Pasalnya, wabah membuat produk dan bahan baku yang tersedia di pasar kian terbatas. Keterbatasan ini katanya juga akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat. Namun, dia masih positif ke depannya kredit Bank Mandiri akan bertumbuh di kisaran 10 persen seiring perekonomian yang kembali berjalan normal. (*)

Virus Corona Bisa Picu Kenaikan Kredit Macet

Kamis, 20/02/2020

Ilustrasi ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Virus Corona Bisa Picu Kenaikan Kredit Macet

Ilustrasi ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar khawatir Virus Corona atau Covid-19 akan memicu kenaikan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Kalau penyebaran wabah Virus Corona tak segera teratasi, kredit macet Bank Mandiri dapat merangkak naik sebesar 0,2 hingga 0,3 persen.

Meski belum mengkaji dampak Virus Corona secara menyeluruh, Royke juga mengatakan wabah tersebut juga berpotensi menyeret kinerja Bank Mandiri pada semester I 2020. "Semester pertama pasti akan melambat, yakin dengan situasi corona ini pasti akan berdampak. Kalau (wabah Virus) Corona sampai 6 bulan, kredit macet ada kenaikan 0,2 persen sampai 0,3 persen," ungkapnya.

Pada 2019, Bank Mandiri mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) sebanyak 40 basis poin dari tahun sebelumnya di 2,79 persen menjadi 2,39 persen. Sementara untuk penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pencapaian sebesar Rp792,35 triliun dengan komposisi jumlah kredit macet sebesar Rp18,84 triliun.

Sebagai informasi, Virus Corona tengah mewabah di China dan beberapa negara di dunia. Sampai kemarin virus tersebut sudah membunuh 2.005 orang. Selain itu, virus juga sudah menginfeksi 75.121 orang lainnya. Royke menyebut penyebaran virus tersebut akan menimbulkan dampak besar ke ekonomi dalam negeri. Dampak paling besar akan dirasakan sektor pariwisata dan penerbangan. Selain itu, virus juga akan berimbas pada industri, terutama yang bergantung pada bahan baku impor dari Negeri Tirai Bambu. "Industri akan kami lihat impor china seperti apa, bisa saja otomotif yang spare part-nya dari China ini produksinya berkurang," ucapnya seperti diwartakan cnnindonesia.com.

Royke menilai gejolak harga tak dapat dihindari dari masalah tersebut. Pasalnya, wabah membuat produk dan bahan baku yang tersedia di pasar kian terbatas. Keterbatasan ini katanya juga akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat. Namun, dia masih positif ke depannya kredit Bank Mandiri akan bertumbuh di kisaran 10 persen seiring perekonomian yang kembali berjalan normal. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.