Senin, 04/05/2020

PT PLN Tegaskan Tak Naikkan Tarif Listrik Sejak Tahun 2017

Senin, 04/05/2020

Ilustrasi ( Foto: Freepik)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PT PLN Tegaskan Tak Naikkan Tarif Listrik Sejak Tahun 2017

Senin, 04/05/2020

logo

Ilustrasi ( Foto: Freepik)

KORANKALTIM.COM -   Sejumlah pengguna listrik protes, di masa pandemi virus corona ini beban mereka bertambah. Rata-rata dari mereka terkejut, tagihan listriknya naik. Merasa tidak ada informasi soal kenaikan tarif listrik, para pelanggan PLN ini ramai-ramai membanjiri kolom komentar Twitter akun PT PLN (Persero) dengan protes kemarahan. Salah satu akun menulis, "Yang jujur donk klo kerja. Klo bilang naik ya naik. Kenyataan di lapangan sbgian besar tagihan listrik dari bulan sebelumnya naik drastis om."

Mengenai protes ini, Executive Vice President Communication & CSR PLN Made Suprateka  memberikan penjelasan. Diakui Made, sejak 2017 PLN tidak pernah menaikkan tarif listrik untuk pelanggan. Meski begitu, pihak PLN tetap maksimal bekerja dan menjamin keandalan jasanya. Kemungkinan terjadinya lonjakan kenaikan tarif listrik pelanggan kata Made bisa jadi karena kebijakan bekerja dari rumah membuat tagihan tarif listrik naik.

"Kemungkinan terjadinya lonjakan tagihan listrik, jumlah konsumsi listrik perkapita per rumah tangga, worth it kenaikannya ya, karena yang biasanya kerja di kantor 8 jam, sekarang 24 jam di rumah. Jadi penggunaan listriknya jadi meningkat, tapi bukan disebabkan adanya kenaikan tarif listrik," kata Made Senin (4/5/2020)

Made pun meminta, masyarakat untuk kritis, ikut memantau penggunaan listriknya di rumah dengan melakukan catat mandiri kWh  meter listrik di rumah, lalu mengirimkannya pada PLN melalui WhatsApp.  "Tiap akhir bulan catat berapa, lalu tinggal dikalikan dengan tarif golongan mereka, jadi kita sama-sama mengontrol itu secara sistem. Kita sama-sama melihatnya, jangan hal ini langsung jadi hujatan. Jadi tidak ada lonjakan (kenaikan tarif listrik," tegas Made seperti diwartakan vivanews.com. 

Menurut Made, pihak PLN sejauh ini juga ikut membantu masyarakat di tengah wabah virus corona.  Pemerintah katanya tidak tinggal diam, dan sudah memberikan stimulus untuk golongan ekonomi rendah. PLN memberikan keringanan untuk pelanggan pascabayar lisrik gratis (biaya pemakaian dan biaya beban) otomatis akan langsung diberikan di tagihan listrik, berlaku rekening bulan Mei s/d Oktober 2020 (6 bulan). (*)

PT PLN Tegaskan Tak Naikkan Tarif Listrik Sejak Tahun 2017

Senin, 04/05/2020

Ilustrasi ( Foto: Freepik)

Berita Terkait


PT PLN Tegaskan Tak Naikkan Tarif Listrik Sejak Tahun 2017

Ilustrasi ( Foto: Freepik)

KORANKALTIM.COM -   Sejumlah pengguna listrik protes, di masa pandemi virus corona ini beban mereka bertambah. Rata-rata dari mereka terkejut, tagihan listriknya naik. Merasa tidak ada informasi soal kenaikan tarif listrik, para pelanggan PLN ini ramai-ramai membanjiri kolom komentar Twitter akun PT PLN (Persero) dengan protes kemarahan. Salah satu akun menulis, "Yang jujur donk klo kerja. Klo bilang naik ya naik. Kenyataan di lapangan sbgian besar tagihan listrik dari bulan sebelumnya naik drastis om."

Mengenai protes ini, Executive Vice President Communication & CSR PLN Made Suprateka  memberikan penjelasan. Diakui Made, sejak 2017 PLN tidak pernah menaikkan tarif listrik untuk pelanggan. Meski begitu, pihak PLN tetap maksimal bekerja dan menjamin keandalan jasanya. Kemungkinan terjadinya lonjakan kenaikan tarif listrik pelanggan kata Made bisa jadi karena kebijakan bekerja dari rumah membuat tagihan tarif listrik naik.

"Kemungkinan terjadinya lonjakan tagihan listrik, jumlah konsumsi listrik perkapita per rumah tangga, worth it kenaikannya ya, karena yang biasanya kerja di kantor 8 jam, sekarang 24 jam di rumah. Jadi penggunaan listriknya jadi meningkat, tapi bukan disebabkan adanya kenaikan tarif listrik," kata Made Senin (4/5/2020)

Made pun meminta, masyarakat untuk kritis, ikut memantau penggunaan listriknya di rumah dengan melakukan catat mandiri kWh  meter listrik di rumah, lalu mengirimkannya pada PLN melalui WhatsApp.  "Tiap akhir bulan catat berapa, lalu tinggal dikalikan dengan tarif golongan mereka, jadi kita sama-sama mengontrol itu secara sistem. Kita sama-sama melihatnya, jangan hal ini langsung jadi hujatan. Jadi tidak ada lonjakan (kenaikan tarif listrik," tegas Made seperti diwartakan vivanews.com. 

Menurut Made, pihak PLN sejauh ini juga ikut membantu masyarakat di tengah wabah virus corona.  Pemerintah katanya tidak tinggal diam, dan sudah memberikan stimulus untuk golongan ekonomi rendah. PLN memberikan keringanan untuk pelanggan pascabayar lisrik gratis (biaya pemakaian dan biaya beban) otomatis akan langsung diberikan di tagihan listrik, berlaku rekening bulan Mei s/d Oktober 2020 (6 bulan). (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.