Senin, 15/10/2018

Pedagang Sembako Panik Anaknya Dibawa Pembeli

Senin, 15/10/2018

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pedagang Sembako Panik Anaknya Dibawa Pembeli

Senin, 15/10/2018

logo

Ilustrasi

SAMARINDA – Seorang pedagang di Jalan KH Harun Nafsi, RT 20, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, sempat dilanda kepanikan, Senin (15/10). Anti ( 31), yang kesehariannya berjualan sembako di rumahnya, sempat heboh karena putranya berinisial Al yang masih berusia 11 tahun, beberapa jam meninggalkan rumah karena ikut dengan seorang pria yang baru saja membeli beras di tokonya. 

Kejadian tersebut sempat membuat heboh netizen di Kota Tepian setelah beredar postingan di media sosial (medsos) yang menyebut jika peristiwa itu diduga penculikan.

Aparat kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Jadi itu bukan penculikan, orang (pengendara mobil) ini membeli beras di toko itu, namun dia mengajak anak korban untuk ikut naik mobil dengan alasan untuk mengambil uang di rumahnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang, Iptu Dedi Setiawan. 

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WITA. Saat itu, pengendara mobil yang belum diketahui identitasnya itu datang ke toko sembako tersebut dan membeli empat karung beras. 

“Pria itu menyuruh ibu pemilik warung itu untuk membuat nota. Kemudian si orang itu mengatakan jika uangnya masih berada di rumah,” lanjut Dedi. 

Agar korban percaya jika berasnya itu akan dibayar, pelaku kemudian meminta anak korban untuk ikut ke rumahnya untuk mengambil uang. “Anak ini ikut di mobil atas izin ibunya,” beber Dedi. 

Namun, dalam perjalanan, Al malah diturunkan di kawasan simpang tiga jalan APT Pranoto, tidak jauh dari Jembatan Mahakam.  Pengemudi mobil itu lalu pergi dan membawa beras dagangan milik korban.  “Jadi kerugiannya berasnya belum kembali” paparnya. 

Setelah beberapa jam pergi namun putranya tidak kunjung kembali, Anti kemudian dilanda kepanikan. “Dia pergi jam 8, kembalinya baru jam 11,” kata Anti, ditemui di toko miliknya. 

Dia menuturkan, anak pertamanya itu kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki. “Setelah di dekat-dekat sini baru ada keluarga yang menemukan dan membawanya pakai motor,” paparnya. 

Akibat berasnya belum dibayar, Anti pun menderita kerugian. “Total harganya lebih satu juta itu. Tapi yang paling penting adalah anak saya sudah kembali,” paparnya. (dor)

Pedagang Sembako Panik Anaknya Dibawa Pembeli

Senin, 15/10/2018

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.