Jumat, 01/03/2019
Jumat, 01/03/2019
MA (16) pelaku sekaligus kakak kandung korban telah diamankan jajaran Polsekta Samarinda Kota. Saat ini ayah kandung korban MJ (60) sedang dalam pencarian ( nancy / korankaltim.com )
Jumat, 01/03/2019
MA (16) pelaku sekaligus kakak kandung korban telah diamankan jajaran Polsekta Samarinda Kota. Saat ini ayah kandung korban MJ (60) sedang dalam pencarian ( nancy / korankaltim.com )
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Tak pernah terbayangkan di benak Bunga (14) - nama samaran. Selama tiga tahun, harus rela menjadi pelampiasan nafsu bejat MJ (60) ayah dan MA (16) kakak kandungnya sendiri. Sejak duduk di kelas III Sekolah Dasar (SD) hingga sekarang, kelas VI SD, Bunga tak bisa mengelak jadi budak seks kedua orang terdekatnya.
Kasus ini sekarang sudah ditangani Polsek Samarinda Kota. sang kakak, MA sudah berhasil di bekuk. Sedangkan MJ si ayah masih buron, melarikan diri sebelum ditangkap.
Berdasarkan pengakuan MA kepada polisi, dia melakukan perbuatan layaknya suami istri dengan sang adik kandungnya terinspirasi dari film porno. Dia terang-terangan mengaku kepada polisi, meniduri adiknya yang masih anak-anak setelah menonton film porno di warung internet (warnet).
Sejauh ini, polisi masih belum mengungkap motif sang ayah yang tega menjadikan buah hatinya sebagai pelampiasan birahinya. Dia masih dalam pencarian polisi.
Setelah tiga tahun berjalan, perilaku menyimpang ini akhirnya terbongkar juga. Bunga akhirnya buka suara. Bukan kepada ibunya tapi kepada tetangganya. Dari pengakuan itulah, akhirnya LS (43) ibu korban mengetahui perbuatan bejat suaminya.
Tanpa pikir panjang, LS langsung melapor bersama dengan tetangganya ke Polsek Samarinda Kota pada Selasa (26/2). Saat itu juga, Selasa malam petugas mengamankan MA. Sementara sang Ayah, MJ sempat melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Dari pengakuan MA terungkap kerap menonton film porno di warnet.
“Saya melakukannya lebih dari lima kali, setiap habis menonton film porno di warnet,” tuturnya di Polsek Samarinda Kota, Kamis (28/2) kemarin.
Dikatakannya, perbuatannya itu diakuinya tak pernah dilakukan bersama dengan sang ayah, melainkan di waktu yang berbeda.
“Kalau dia baru-baru saja, tidak pernah sama-sama dan saya menyesal seumur hidup saya,” tandasnya.
Dia mengaku terakhir kali melakukan perbuatan bejatnya baik ayah maupun sang kakak pada Minggu (24/2) lalu.
Terpisah, Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Nur Kholis mengatakan dari hasil pemeriksaan tindakan asusila terjadi saat sang ibu jarang berada di rumah. Jarang di rumah membuat keduanya bebas melakukan perbuatan bejat tersebut kepada korban.
“Kondisi korban saat masih depresi. Kami akan berkoordinasi dengan KPAI menangani kasus ini,” terangnya. Sementara, LS ibu korban saat dimintai keterangan mengatakan tak pernah mengetahui perlakukan suami dan anak laki-lakinya tersebut. Dirinya memang jarang berada di rumah dan tak pernah melihat gelagat aneh dari suami dan anak laki-lakinya.
“Saya bekerja di Bantuas membantu katering, karena bapaknya juga hanya penggali kubur. Kalau pulang pun hanya sebulan sekali,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (28/2) di daerah Selili.
Dirinya juga mengetahui hal tersebut dari tetangga sekitar rumahnya, bukan dari anak gadisnya karena takut.
“Iya, anak saya cerita sama tetangga saya, di situ baru saya tahu dan saat saya tanya memang dia bilang iya. Makanya langsung saya laporkan ke polisi. Dia tidak cerita karena takut,” imbuhnya.
Setelah permasalahan ini, pihaknya telah memutuskan untuk tak bekerja lagi di Bantuas dan hanya akan mengandalkan anak pertamanya untuk mencari nafkah sebagai penggali dan penjaga makam, menggantikan ayahnya.
“Sudah begini ya saya, berhenti bekerja mau jaga anak dan tergantung sama kakaknya yang tinggal sama neneknya untuk memberi nafkah yang menggantikan bapaknya,” pungkasnya.
Penulis: Nancy
Simak Videonya:
Jumat, 01/03/2019
MA (16) pelaku sekaligus kakak kandung korban telah diamankan jajaran Polsekta Samarinda Kota. Saat ini ayah kandung korban MJ (60) sedang dalam pencarian ( nancy / korankaltim.com )
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.