Senin, 17/09/2018

Iklan Jokowi Tetap Tayang di Bioskop

Senin, 17/09/2018

"iklan Jokowi" yang Viral di bioskop ( Capture Video/twitter : @baciritaID

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Iklan Jokowi Tetap Tayang di Bioskop

Senin, 17/09/2018

logo

"iklan Jokowi" yang Viral di bioskop ( Capture Video/twitter : @baciritaID

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, iklan kinerja pemerintah yang dipasang Kemenkominfo di bioskop akan habis masa kontraknya pada 20 September mendatang, bertepatan dengan penetapan calon presiden dan wakil presiden. 

Setelah masa penetapan capres cawapres, Rudiantara iklan terkait kinerja pemerintah akan tetap ditayangkan meski dalam medium yang berbeda. 

“Kontrak sampai 20 September 2018. Tapi model penayangan seperti itu akan kami lanjutkan, yang penting tidak bertentangan dengan regulasi,” ujar Rudiantara saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (16/9). 

Penayangan iklan kinerja pemerintah di bioskop sebelumnya dikritik sejumlah pihak. Iklan itu menampilkan pembangunan bendungan di sejumlah daerah yang dilakukan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Rudiantara menegaskan penayangan iklan Jokowi di bioskop bukan bentuk kampanye jelang pilpres 2019. Menurut Rudiantara, tak ada pemaparan visi misi dalam iklan tersebut. 

“Kalau dibaca di UU Pemilu 2017 apa itu kampanye, tertulis kampanye itu ada visi misi. Di iklannya ada enggak? Enggak ada kan visi misi,” katanya. 

Menurut Rudiantara, kampanye lebih dimaknai sebagai bentuk penggalangan massa yang terorganisasi dan ada proses memengaruhi seseorang untuk memilih. 

Sementara dalam iklan tersebut tak menunjukkan keberadaan visi misi. Terlebih, lanjutnya, iklan yang memuat kinerja pemerintah sejatinya telah ditayangkan di bioskop sejak April lalu. 

“Dari April di bioskop sudah ada iklan KIS, KIP, infrastruktur, polisi juga pasang iklan yang sama, ada juga Asian Games. Kenapa ribut sekarang?” tuturnya. 

Iklan itu, kata Rudiantara, sengaja ditampilkan di bioskop lantaran pihaknya melihat potensi besar dari jumlah penonton saat ini. Pada 2014 jumlah layar bioskop di sejumlah daerah tak mencapai 1.000 dengan jumlah penonton sekitar 96 juta orang. Sementara saat ini jumlah layar di bioskop bertambah menjadi 1.700 dengan jumlah penonton sekitar 150 juta orang. 

“Jadi memang banyak kan orang ke bioskop. Di bioskop iklan itu kan biasa, ada iklan rokok, properti, nah salah satu yang disisipkan iklan layanan masyarakat ini dengan menginformasikan bendungan,” terangnya.

Rudiantara mengklaim telah berkomunikasi dengan Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan terkait penayangan iklan Jokowi di bioskop. Menurutnya, dari keterangan Bawaslu, iklan itu bukan bentuk kampanye jelang pilpres tahun depan.  “Tadi malam saya komunikasi dengan Bawaslu, tidak ada masalah tuh,” ucapnya. (cnn)


Iklan Jokowi Tetap Tayang di Bioskop

Senin, 17/09/2018

"iklan Jokowi" yang Viral di bioskop ( Capture Video/twitter : @baciritaID

Berita Terkait


Iklan Jokowi Tetap Tayang di Bioskop

"iklan Jokowi" yang Viral di bioskop ( Capture Video/twitter : @baciritaID

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, iklan kinerja pemerintah yang dipasang Kemenkominfo di bioskop akan habis masa kontraknya pada 20 September mendatang, bertepatan dengan penetapan calon presiden dan wakil presiden. 

Setelah masa penetapan capres cawapres, Rudiantara iklan terkait kinerja pemerintah akan tetap ditayangkan meski dalam medium yang berbeda. 

“Kontrak sampai 20 September 2018. Tapi model penayangan seperti itu akan kami lanjutkan, yang penting tidak bertentangan dengan regulasi,” ujar Rudiantara saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (16/9). 

Penayangan iklan kinerja pemerintah di bioskop sebelumnya dikritik sejumlah pihak. Iklan itu menampilkan pembangunan bendungan di sejumlah daerah yang dilakukan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Rudiantara menegaskan penayangan iklan Jokowi di bioskop bukan bentuk kampanye jelang pilpres 2019. Menurut Rudiantara, tak ada pemaparan visi misi dalam iklan tersebut. 

“Kalau dibaca di UU Pemilu 2017 apa itu kampanye, tertulis kampanye itu ada visi misi. Di iklannya ada enggak? Enggak ada kan visi misi,” katanya. 

Menurut Rudiantara, kampanye lebih dimaknai sebagai bentuk penggalangan massa yang terorganisasi dan ada proses memengaruhi seseorang untuk memilih. 

Sementara dalam iklan tersebut tak menunjukkan keberadaan visi misi. Terlebih, lanjutnya, iklan yang memuat kinerja pemerintah sejatinya telah ditayangkan di bioskop sejak April lalu. 

“Dari April di bioskop sudah ada iklan KIS, KIP, infrastruktur, polisi juga pasang iklan yang sama, ada juga Asian Games. Kenapa ribut sekarang?” tuturnya. 

Iklan itu, kata Rudiantara, sengaja ditampilkan di bioskop lantaran pihaknya melihat potensi besar dari jumlah penonton saat ini. Pada 2014 jumlah layar bioskop di sejumlah daerah tak mencapai 1.000 dengan jumlah penonton sekitar 96 juta orang. Sementara saat ini jumlah layar di bioskop bertambah menjadi 1.700 dengan jumlah penonton sekitar 150 juta orang. 

“Jadi memang banyak kan orang ke bioskop. Di bioskop iklan itu kan biasa, ada iklan rokok, properti, nah salah satu yang disisipkan iklan layanan masyarakat ini dengan menginformasikan bendungan,” terangnya.

Rudiantara mengklaim telah berkomunikasi dengan Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan terkait penayangan iklan Jokowi di bioskop. Menurutnya, dari keterangan Bawaslu, iklan itu bukan bentuk kampanye jelang pilpres tahun depan.  “Tadi malam saya komunikasi dengan Bawaslu, tidak ada masalah tuh,” ucapnya. (cnn)


 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.