Kamis, 09/05/2019

Hasil UN Siswa Dipengaruhi Kondisi Ekonomi Keluarga

Kamis, 09/05/2019

Ilustrasi / ( Foto: youthmanual.com )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Hasil UN Siswa Dipengaruhi Kondisi Ekonomi Keluarga

Kamis, 09/05/2019

logo

Ilustrasi / ( Foto: youthmanual.com )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Kondisi ekonomi keluarga menjadi hal yang berpengaruh terhadap hasil Ujian Nasiona (UN) siswa.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno.  

"Secara umum, terdapat hubungan yang kuat antara kondisi sosial ekonomi (siswa-red) dengan capaian hasil UN-nya. Kondisi sosial ekonomi yang baik cenderung memiliki capaian UN yang tinggi," ujar Totok di Jakarta, Rabu (8/5), dikutip dari republika.

Hal tersebut didapat dari hasil angket yang diisi siswa usai UN berlangsung. Angket diisi sebanyak 512.500 siswa (25,94 persen) peserta UNBK SMA/MA 2019. Setiap sekolah maksimal 60 siswa mengisi angket. Jumlah sekolah responden adalah 8.549 SMA/MA.

Meski demikian, ada sebagian kelompok siswa dari keluarga kurang mampu namun memiliki capaian hasil UN yang bagus. "Terdapat 19 persen dari total responden angket UN yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki prestasi yang baik atau daya juang tinggi," tambah dia.

Totok menambahkan daya juang yang tinggi tersebut sangat dibutuhkan agar menjadi bangsa yang besar. Ia memberi contoh Vietnam yang anggaran per siswanya sama dengan Indoneisa, namun peringkat Programme for International Student Assessment (PISA)-nya lebih tinggi dari Jerman. "Daya juang yang tinggi ini sangat berhubungan dengan prestasi seseorang pada masa depan," kata Totok menegaskan.

Dia menambahkan proses belajar tidak hanya membutuhkan kesabaran tetapi juga daya juang yang tinggi tersebut. Siswa yang memiliki daya juang tinggi bisa membuktikan memiliki prestasi yang sama dengan siswa yang berasal dari keluarga serba ada.

Sebelumnya, Kemendikbud merilis nilai rata-rata UN tingkat SMA/SMK/MA yang mengalami kenaikan tipis. Nilai rata-rata UN tingkat SMK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia mengalami kenaikan 1,9 poin, Matematika juga naik 1,53 poin, Bahasa Inggris naik 1,19 poin, dan teori kejuruan naik 1,4 poin.

Nilai rata-rata untuk SMK yakni Bahasa Indonesia 65,72, Bahasa Inggris 35,36, Matematika 35,26, dan teori kejuruan nilai rata-rata 44,12 atau secara keseluruhan nilai rata-rata 46,72.

Sedangkan untuk nilai rata-rata UN SMA, juga mengalami kenaikan. Untuk siswa jurusan IPA, Bahasa Indonesia naik 1,58 poin, Bahasa Inggris naik 0,06 poin, Matematika naik 2,04 poin, Fisika naik 2,2 poin, Kimia turun 0,22 poin dan Biologi naik 1,83 poin.(*)

Hasil UN Siswa Dipengaruhi Kondisi Ekonomi Keluarga

Kamis, 09/05/2019

Ilustrasi / ( Foto: youthmanual.com )

Berita Terkait


Hasil UN Siswa Dipengaruhi Kondisi Ekonomi Keluarga

Ilustrasi / ( Foto: youthmanual.com )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Kondisi ekonomi keluarga menjadi hal yang berpengaruh terhadap hasil Ujian Nasiona (UN) siswa.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno.  

"Secara umum, terdapat hubungan yang kuat antara kondisi sosial ekonomi (siswa-red) dengan capaian hasil UN-nya. Kondisi sosial ekonomi yang baik cenderung memiliki capaian UN yang tinggi," ujar Totok di Jakarta, Rabu (8/5), dikutip dari republika.

Hal tersebut didapat dari hasil angket yang diisi siswa usai UN berlangsung. Angket diisi sebanyak 512.500 siswa (25,94 persen) peserta UNBK SMA/MA 2019. Setiap sekolah maksimal 60 siswa mengisi angket. Jumlah sekolah responden adalah 8.549 SMA/MA.

Meski demikian, ada sebagian kelompok siswa dari keluarga kurang mampu namun memiliki capaian hasil UN yang bagus. "Terdapat 19 persen dari total responden angket UN yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki prestasi yang baik atau daya juang tinggi," tambah dia.

Totok menambahkan daya juang yang tinggi tersebut sangat dibutuhkan agar menjadi bangsa yang besar. Ia memberi contoh Vietnam yang anggaran per siswanya sama dengan Indoneisa, namun peringkat Programme for International Student Assessment (PISA)-nya lebih tinggi dari Jerman. "Daya juang yang tinggi ini sangat berhubungan dengan prestasi seseorang pada masa depan," kata Totok menegaskan.

Dia menambahkan proses belajar tidak hanya membutuhkan kesabaran tetapi juga daya juang yang tinggi tersebut. Siswa yang memiliki daya juang tinggi bisa membuktikan memiliki prestasi yang sama dengan siswa yang berasal dari keluarga serba ada.

Sebelumnya, Kemendikbud merilis nilai rata-rata UN tingkat SMA/SMK/MA yang mengalami kenaikan tipis. Nilai rata-rata UN tingkat SMK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia mengalami kenaikan 1,9 poin, Matematika juga naik 1,53 poin, Bahasa Inggris naik 1,19 poin, dan teori kejuruan naik 1,4 poin.

Nilai rata-rata untuk SMK yakni Bahasa Indonesia 65,72, Bahasa Inggris 35,36, Matematika 35,26, dan teori kejuruan nilai rata-rata 44,12 atau secara keseluruhan nilai rata-rata 46,72.

Sedangkan untuk nilai rata-rata UN SMA, juga mengalami kenaikan. Untuk siswa jurusan IPA, Bahasa Indonesia naik 1,58 poin, Bahasa Inggris naik 0,06 poin, Matematika naik 2,04 poin, Fisika naik 2,2 poin, Kimia turun 0,22 poin dan Biologi naik 1,83 poin.(*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.