Rabu, 27/11/2019

Kemendikbud Apresiasi Tingginya Jumlah Pelamar CPNS Guru

Rabu, 27/11/2019

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kemendikbud Apresiasi Tingginya Jumlah Pelamar CPNS Guru

Rabu, 27/11/2019

logo

Ilustrasi

KORANKALTIM.COM, JAKARTA--Jumlah pelamar untuk formasi guru kelas cukup tinggi pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut baik tingginya ketertarikan pelamar mengisi formasi guru kelas. 

Hal tersebut diharapkan sebanding dengan kesungguhan para pelamar itu kelak menjalani profesi ini. 

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana menuturkan perlu keseriusan dalam mengemban tanggung jawab guru. Ia mengingatkan tugas guru kelas bukan saja perkara mengeksplorasi karakter anak tapi juga dituntut mengembangkan potensi diri.

"Ini kaitannya dengan pengembangan karakter anak juga guru. Jadi kalau menjadi guru itu kan minatnya harus yang luar biasa. Bagaimana mereka harus stay di kelas, bagaimana mereka memerdekakan dirinya dan memerdekakan anak-anak. Membangun karakter," tutur Ade, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (26/11).

Ade pun merespons positif tingginya animo para pelamar CPNS untuk formasi guru kelas untuk tahun ini. Tetapi dia menekankan bahwa menjadi guru harus sesuai dengan yang mereka cita-citakan.

"Itu suatu hal yang bagus. Harus dibangun dari kesesuaian hati, yang mereka memang bercita-cita dan berkeinginan secara pribadi untuk menjadi guru," tutur dia.

Meskipun demikian, ia berharap tingginya jumlah pendaftar bukan sekadar angka melainkan juga menunjukkan kesungguhan hati para calon guru kelas. Dia ingin yang mendaftar sebagai calon guru ini bukan pilihan alternatif untuk menjadi PNS.

"Jadi bukan karena alternatif tidak ada pekerjaan lain lalu mereka menjadi guru. Barangkali ini pula yang harus menjadi bahan evaluasi ke depan," Ade melanjutkan.

Evaluasi serupa, menurut dia, juga bisa dilakukan untuk meninjau tenaga-tenaga guru honorer. Mereka selama ini tetap bekerja dengan serius meski berpenghasilan rendah tiap bulan.

"Itu suatu hal yang luar biasa dan patut diapresiasi juga," sambung dia lagi.

Ade menerangkan Kemendikbud saat ini tengah melakukan pembenahan internal dan perbaikan tata kelola pendidikan. Salah satunya soal kualitas guru. Selain pemerataan kompetensi, Ade mengungkapkan memang masih diperlukan banyak guru untuk menambal puluhan ribu guru yang memasuki masa pensiun.

Pada proses CPNS 2019, guru kelas jadi formasi kedua yang paling banyak diminati. Untuk tahun ini, formasi untuk guru kelas dibuka sebanyak 28.394.

Sedangkan menurut Pelaksana Tugas (Plt) dan Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono jumlah pendaftarnya untuk sementara ini sudah mencapai 213.318 akun hingga Selasa (26/11) siang.

"Peringkat kedua setelah penjaga tahanan pria. Tapi guru kelas itu dibagi ke beberapa instansi kabupaten dan kota ya, jadi tersebar ke seluruh Indonesia," terang paryono.

Ia menduga tingginya antusiasme ini juga terjadi pada proses CPNS periode sebelumnya. "Kemungkinan sama, karena memang rekrutmen saat ini dan tahun kemarin diprioritaskan untuk bidang pendidikan," sambung dia lagi.(*)

Kemendikbud Apresiasi Tingginya Jumlah Pelamar CPNS Guru

Rabu, 27/11/2019

Ilustrasi

Berita Terkait


Kemendikbud Apresiasi Tingginya Jumlah Pelamar CPNS Guru

Ilustrasi

KORANKALTIM.COM, JAKARTA--Jumlah pelamar untuk formasi guru kelas cukup tinggi pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut baik tingginya ketertarikan pelamar mengisi formasi guru kelas. 

Hal tersebut diharapkan sebanding dengan kesungguhan para pelamar itu kelak menjalani profesi ini. 

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana menuturkan perlu keseriusan dalam mengemban tanggung jawab guru. Ia mengingatkan tugas guru kelas bukan saja perkara mengeksplorasi karakter anak tapi juga dituntut mengembangkan potensi diri.

"Ini kaitannya dengan pengembangan karakter anak juga guru. Jadi kalau menjadi guru itu kan minatnya harus yang luar biasa. Bagaimana mereka harus stay di kelas, bagaimana mereka memerdekakan dirinya dan memerdekakan anak-anak. Membangun karakter," tutur Ade, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (26/11).

Ade pun merespons positif tingginya animo para pelamar CPNS untuk formasi guru kelas untuk tahun ini. Tetapi dia menekankan bahwa menjadi guru harus sesuai dengan yang mereka cita-citakan.

"Itu suatu hal yang bagus. Harus dibangun dari kesesuaian hati, yang mereka memang bercita-cita dan berkeinginan secara pribadi untuk menjadi guru," tutur dia.

Meskipun demikian, ia berharap tingginya jumlah pendaftar bukan sekadar angka melainkan juga menunjukkan kesungguhan hati para calon guru kelas. Dia ingin yang mendaftar sebagai calon guru ini bukan pilihan alternatif untuk menjadi PNS.

"Jadi bukan karena alternatif tidak ada pekerjaan lain lalu mereka menjadi guru. Barangkali ini pula yang harus menjadi bahan evaluasi ke depan," Ade melanjutkan.

Evaluasi serupa, menurut dia, juga bisa dilakukan untuk meninjau tenaga-tenaga guru honorer. Mereka selama ini tetap bekerja dengan serius meski berpenghasilan rendah tiap bulan.

"Itu suatu hal yang luar biasa dan patut diapresiasi juga," sambung dia lagi.

Ade menerangkan Kemendikbud saat ini tengah melakukan pembenahan internal dan perbaikan tata kelola pendidikan. Salah satunya soal kualitas guru. Selain pemerataan kompetensi, Ade mengungkapkan memang masih diperlukan banyak guru untuk menambal puluhan ribu guru yang memasuki masa pensiun.

Pada proses CPNS 2019, guru kelas jadi formasi kedua yang paling banyak diminati. Untuk tahun ini, formasi untuk guru kelas dibuka sebanyak 28.394.

Sedangkan menurut Pelaksana Tugas (Plt) dan Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono jumlah pendaftarnya untuk sementara ini sudah mencapai 213.318 akun hingga Selasa (26/11) siang.

"Peringkat kedua setelah penjaga tahanan pria. Tapi guru kelas itu dibagi ke beberapa instansi kabupaten dan kota ya, jadi tersebar ke seluruh Indonesia," terang paryono.

Ia menduga tingginya antusiasme ini juga terjadi pada proses CPNS periode sebelumnya. "Kemungkinan sama, karena memang rekrutmen saat ini dan tahun kemarin diprioritaskan untuk bidang pendidikan," sambung dia lagi.(*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.