Senin, 27/04/2020

Sebelum Covid-19, Kolera Lebih Dulu Menyerang Makkah

Senin, 27/04/2020

Kondisi di Mekkah, Arab Saudi lengang setelah penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. (Foto: AFP)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sebelum Covid-19, Kolera Lebih Dulu Menyerang Makkah

Senin, 27/04/2020

logo

Kondisi di Mekkah, Arab Saudi lengang setelah penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. (Foto: AFP)

KORANKALTIM.COM – Kota Makkah merupakan jantung dunia Islam. Di kota kelahiran Rasulullah Muhammad SAW itu, kaum Muslimin melaksanakan rukun Islam kelima, haji. 

Saat ini tak ada aktivitas haji di Makkah karena pandemic Covid-19 dan ternyata bukan ini kali saja wabah menyerang Makkah. Pada tahun 827 H (1449 M) Kota Suci ini juga pernah diserang wabah penyakit.

Dalam kitab ensiklopedi sejarah bertajuk Inba’ al-Ghumar bi Abna’ al-‘Umr, Ibnu Hajar mencatat, wabah tersebut mengakibatkan korban meninggal mencapai 1.700 orang. Saban hari 40 orang meninggal.

Pada masa tersebut masjid-masjid di Makkah al-Mukarramah termasuk Masjidil Haram ditutup. Di antara sebab mengapa kaum muslimun tidak mendatangi masjid karena kekhawatiran terjadinya penularan penyakit.

Jadi, ini bukan kali pertama Kota Suci Makkah ditutup. Di luar yang telah disebut di atas, tercatat dalam sejarah, pada tahun 1920-an pemerintah Arab Saudi pernah melarang dan menutup ibadah haji karena saat itu terjadi wabah kolera. 

Wabah itu menyebar dari Eropa hingga semenanjung Arab. Sebelumnya di awal tahun 1800-an juga wabah malaria menyerang jamaah haji. Setelah itu ditahun 1860-an juga ada wabah colera. Dan soal wabah pun sudah dikenal sejak Rasulullah SAW masih hidup. Jangan bayangkan penanganan kolera seperti sekarang. Pada waktu itu wabah kolera sangat mematikan sehingga antisipasi menutup kota suci perlu dilakukan.

Diwartakan sindonews.com, sewaktu wabah MERS merebak di Timur Tengah tahun 2014 juga sempat diwacanakan untuk menutup sementara Kota Suci, supaya tidak jatuh korban lebih banyak. Tercatat setidaknya 181 meninggal. Namun wabah bisa dikendalikan, sehingga penutupan tidak diperlukan.

Dalam kitabnya "Al Bidayah wa An Nihayah", Ibnu Katsir menuliskan apa yang dilakukan Khalifah Al Muqtadi Billah saat wabah penyakit penyerang wilayah Daulah Abbasiyah tahun 478 H atau 1085 M.

Setelah upaya pengobatan diintensifkan oleh tabib-tabib istana, evakuasi dan penanganan korban dilakukan, Khalifah menyerukan pada rakyatnya untuk menegakkan amar ma'ruf, menghancurkan tempat-tempat maksiat dan mengeluarkan para ahli maksiat dari negeri Muslim, membuang khamr, dan memerangi segala kemungkaran. (*)

Sebelum Covid-19, Kolera Lebih Dulu Menyerang Makkah

Senin, 27/04/2020

Kondisi di Mekkah, Arab Saudi lengang setelah penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. (Foto: AFP)

Berita Terkait


Sebelum Covid-19, Kolera Lebih Dulu Menyerang Makkah

Kondisi di Mekkah, Arab Saudi lengang setelah penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. (Foto: AFP)

KORANKALTIM.COM – Kota Makkah merupakan jantung dunia Islam. Di kota kelahiran Rasulullah Muhammad SAW itu, kaum Muslimin melaksanakan rukun Islam kelima, haji. 

Saat ini tak ada aktivitas haji di Makkah karena pandemic Covid-19 dan ternyata bukan ini kali saja wabah menyerang Makkah. Pada tahun 827 H (1449 M) Kota Suci ini juga pernah diserang wabah penyakit.

Dalam kitab ensiklopedi sejarah bertajuk Inba’ al-Ghumar bi Abna’ al-‘Umr, Ibnu Hajar mencatat, wabah tersebut mengakibatkan korban meninggal mencapai 1.700 orang. Saban hari 40 orang meninggal.

Pada masa tersebut masjid-masjid di Makkah al-Mukarramah termasuk Masjidil Haram ditutup. Di antara sebab mengapa kaum muslimun tidak mendatangi masjid karena kekhawatiran terjadinya penularan penyakit.

Jadi, ini bukan kali pertama Kota Suci Makkah ditutup. Di luar yang telah disebut di atas, tercatat dalam sejarah, pada tahun 1920-an pemerintah Arab Saudi pernah melarang dan menutup ibadah haji karena saat itu terjadi wabah kolera. 

Wabah itu menyebar dari Eropa hingga semenanjung Arab. Sebelumnya di awal tahun 1800-an juga wabah malaria menyerang jamaah haji. Setelah itu ditahun 1860-an juga ada wabah colera. Dan soal wabah pun sudah dikenal sejak Rasulullah SAW masih hidup. Jangan bayangkan penanganan kolera seperti sekarang. Pada waktu itu wabah kolera sangat mematikan sehingga antisipasi menutup kota suci perlu dilakukan.

Diwartakan sindonews.com, sewaktu wabah MERS merebak di Timur Tengah tahun 2014 juga sempat diwacanakan untuk menutup sementara Kota Suci, supaya tidak jatuh korban lebih banyak. Tercatat setidaknya 181 meninggal. Namun wabah bisa dikendalikan, sehingga penutupan tidak diperlukan.

Dalam kitabnya "Al Bidayah wa An Nihayah", Ibnu Katsir menuliskan apa yang dilakukan Khalifah Al Muqtadi Billah saat wabah penyakit penyerang wilayah Daulah Abbasiyah tahun 478 H atau 1085 M.

Setelah upaya pengobatan diintensifkan oleh tabib-tabib istana, evakuasi dan penanganan korban dilakukan, Khalifah menyerukan pada rakyatnya untuk menegakkan amar ma'ruf, menghancurkan tempat-tempat maksiat dan mengeluarkan para ahli maksiat dari negeri Muslim, membuang khamr, dan memerangi segala kemungkaran. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.