Sabtu, 16/05/2020

'ODP Kamu, ODP Kamu!' Pria Positif Corona Kejar Warga untuk Dipeluk Agar Tertular, Ngamuk Saat Dijemput Paksa

Sabtu, 16/05/2020

Petugas mengamankan pria positif corona yang ngamuk saat dijemput. ( Foto: Ist/Kompas.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

'ODP Kamu, ODP Kamu!' Pria Positif Corona Kejar Warga untuk Dipeluk Agar Tertular, Ngamuk Saat Dijemput Paksa

Sabtu, 16/05/2020

logo

Petugas mengamankan pria positif corona yang ngamuk saat dijemput. ( Foto: Ist/Kompas.com)

KORANKALTIM.COM, TASIKMALAYA - Ulah AR (40) pria warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat ini bikin geleng-geleng kepala.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, ia kemudian dijemput oleh petugas menggunakan APD lengkap di rumahnya pada Jumat (15/5/2020).

Saat petugas datang, AR mengamuk. Dia tidak terima dijemput oleh petugas medis.

AR sempat membuat keributan dengan berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel yang merekam proses penjemputannya.

Pria 40 tahun tersebut kemudian memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.

Aksi AR disaksikan tim gabungan TNI dan Polri yang mengawal penjemputan pasien.

Petugas kemudian membujuk AR dan keluarganya agar mau dibawa ke rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di ruang karantina.

Sementara itu salah satu perempuan keluarga AR terlihat berteriak dan mempertanyakan mengada ada banya orang yang datang menjemput.

"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi tentang warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.

Yusuf menjelaskan penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.

Penjemputan paksa dilakukan untuk melindungi warga lainnya di sekitar tempat tinggal pasien.

"Saya sudah perintahkan supaya para petugas Gugus Tugas harus melakukan jemput paksa kepada salah seorang pasien AR tersebut, yang terkonfirmasi dari hasil swab positif Covid-19. Soalnya jika tidak dijemput secara paksa, semuanya bisa tertular," kata Yusuf.

Yusuf mengapresiasi kinerja tim Gugus Tugas gabungan, TNI dan Polri yang berhasil membujuk dan membawa pasien ke rumah sakit.

Ia kemudian meminta agar tim melakukan tracing. Sedangkan lokasi rumah AR dan sekitarnya langsung disemprot disinfektan oleh petugas.(*)

'ODP Kamu, ODP Kamu!' Pria Positif Corona Kejar Warga untuk Dipeluk Agar Tertular, Ngamuk Saat Dijemput Paksa

Sabtu, 16/05/2020

Petugas mengamankan pria positif corona yang ngamuk saat dijemput. ( Foto: Ist/Kompas.com)

Berita Terkait


'ODP Kamu, ODP Kamu!' Pria Positif Corona Kejar Warga untuk Dipeluk Agar Tertular, Ngamuk Saat Dijemput Paksa

Petugas mengamankan pria positif corona yang ngamuk saat dijemput. ( Foto: Ist/Kompas.com)

KORANKALTIM.COM, TASIKMALAYA - Ulah AR (40) pria warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat ini bikin geleng-geleng kepala.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, ia kemudian dijemput oleh petugas menggunakan APD lengkap di rumahnya pada Jumat (15/5/2020).

Saat petugas datang, AR mengamuk. Dia tidak terima dijemput oleh petugas medis.

AR sempat membuat keributan dengan berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel yang merekam proses penjemputannya.

Pria 40 tahun tersebut kemudian memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.

Aksi AR disaksikan tim gabungan TNI dan Polri yang mengawal penjemputan pasien.

Petugas kemudian membujuk AR dan keluarganya agar mau dibawa ke rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di ruang karantina.

Sementara itu salah satu perempuan keluarga AR terlihat berteriak dan mempertanyakan mengada ada banya orang yang datang menjemput.

"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi tentang warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.

Yusuf menjelaskan penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.

Penjemputan paksa dilakukan untuk melindungi warga lainnya di sekitar tempat tinggal pasien.

"Saya sudah perintahkan supaya para petugas Gugus Tugas harus melakukan jemput paksa kepada salah seorang pasien AR tersebut, yang terkonfirmasi dari hasil swab positif Covid-19. Soalnya jika tidak dijemput secara paksa, semuanya bisa tertular," kata Yusuf.

Yusuf mengapresiasi kinerja tim Gugus Tugas gabungan, TNI dan Polri yang berhasil membujuk dan membawa pasien ke rumah sakit.

Ia kemudian meminta agar tim melakukan tracing. Sedangkan lokasi rumah AR dan sekitarnya langsung disemprot disinfektan oleh petugas.(*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.