Senin, 25/05/2020

Ada Gas Tawa, Kotoran Penguin juga Bisa Bikin Linglung

Senin, 25/05/2020

Penguin (Foto: oceanwidecom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ada Gas Tawa, Kotoran Penguin juga Bisa Bikin Linglung

Senin, 25/05/2020

logo

Penguin (Foto: oceanwidecom)

KORANKALTIM.COM - Penelitian yang dilakukan Universitas Kopenhagen menyatakan kotoran King Penguin yang ada di Antartika mengandung gas tawa.

Temuan itu membuat peneliti linglung dan pusing ketika terlalu lama berada di sekeliling kotoran penguin tersebut. Sebab, kotoran penguin itu mengeluarkan cukup banyak oksida nitrat.

King Penguin diketahui hidup dalam koloni besar. Hari-hari mereka dihabiskan untuk mengunyah krill.  cumi-cumi, ikan, memberi makan anak-anaknya, dan memproduksi kotoran yang bernama 'guano'.

Studi yang dilakukan Universitas Copenhagen pada tahun 2019 menemukan bahwa guano dari King penguin mengandung oksida nitrat atau lebih dikenal gas tertawa.

"Penguin guano menghasilkan kadar nitro oksida yang sangat tinggi di sekitar koloni mereka. Emisi maksimumnya sekitar 100 kali lebih tinggi daripada di ladang Denmark yang baru saja dibuahi," ujar Bo Elberling, dari Departemen

Geosains dan Manajemen Sumber Daya Alam Universitas Kopenhagen. "Ini benar-benar intens, bukan hanya karena oksida nitrat 300 kali lebih berpolusi daripada CO2," ujarnya, dilansir cnnindonesia.com

Elberling menuturkan nitro oksida memiliki efek yang sangat mirip dengan obat penenang yang digunakan di klinik dokter gigi. Sehingga, dia berkata selama beberapa jam berada di lokasi penelitian membuat peneliti sakit kepala.

Elberling menjelaskan kotoran King Penguin berubah menjadi nitro oksida adalah akibat dari makanan yang dikonsumsinya, yakni ikan dan krill. Kedua jenis makanan itu banyak nitrogen yang diserap dari fitoplankton di lautan.

Penguin melepaskan kotoran yang mengandung bakteri ke tanah setelah mengisi perutnya. Bakteri di tanah kemudian mengubah zat pada kotoran itu menjadi nitro oksida, gas rumah kaca yang dikenal sebagai gas tertawa. 

"Jelas bagi kita bahwa tingkat nitro oksida sangat tinggi di tempat-tempat di mana ada penguin dan sebaliknya lebih rendah di tempat-tempat di mana tidak ada penguin," ujar Elberling.

Elberling mengatakan pengetahuan tentang bagaimana kotoran penguin mempengaruhi Bumi dan atmosfer sangat relevan dalam perang melawan gas rumah kaca yang merusak iklim. (*)

Ada Gas Tawa, Kotoran Penguin juga Bisa Bikin Linglung

Senin, 25/05/2020

Penguin (Foto: oceanwidecom)

Berita Terkait


Ada Gas Tawa, Kotoran Penguin juga Bisa Bikin Linglung

Penguin (Foto: oceanwidecom)

KORANKALTIM.COM - Penelitian yang dilakukan Universitas Kopenhagen menyatakan kotoran King Penguin yang ada di Antartika mengandung gas tawa.

Temuan itu membuat peneliti linglung dan pusing ketika terlalu lama berada di sekeliling kotoran penguin tersebut. Sebab, kotoran penguin itu mengeluarkan cukup banyak oksida nitrat.

King Penguin diketahui hidup dalam koloni besar. Hari-hari mereka dihabiskan untuk mengunyah krill.  cumi-cumi, ikan, memberi makan anak-anaknya, dan memproduksi kotoran yang bernama 'guano'.

Studi yang dilakukan Universitas Copenhagen pada tahun 2019 menemukan bahwa guano dari King penguin mengandung oksida nitrat atau lebih dikenal gas tertawa.

"Penguin guano menghasilkan kadar nitro oksida yang sangat tinggi di sekitar koloni mereka. Emisi maksimumnya sekitar 100 kali lebih tinggi daripada di ladang Denmark yang baru saja dibuahi," ujar Bo Elberling, dari Departemen

Geosains dan Manajemen Sumber Daya Alam Universitas Kopenhagen. "Ini benar-benar intens, bukan hanya karena oksida nitrat 300 kali lebih berpolusi daripada CO2," ujarnya, dilansir cnnindonesia.com

Elberling menuturkan nitro oksida memiliki efek yang sangat mirip dengan obat penenang yang digunakan di klinik dokter gigi. Sehingga, dia berkata selama beberapa jam berada di lokasi penelitian membuat peneliti sakit kepala.

Elberling menjelaskan kotoran King Penguin berubah menjadi nitro oksida adalah akibat dari makanan yang dikonsumsinya, yakni ikan dan krill. Kedua jenis makanan itu banyak nitrogen yang diserap dari fitoplankton di lautan.

Penguin melepaskan kotoran yang mengandung bakteri ke tanah setelah mengisi perutnya. Bakteri di tanah kemudian mengubah zat pada kotoran itu menjadi nitro oksida, gas rumah kaca yang dikenal sebagai gas tertawa. 

"Jelas bagi kita bahwa tingkat nitro oksida sangat tinggi di tempat-tempat di mana ada penguin dan sebaliknya lebih rendah di tempat-tempat di mana tidak ada penguin," ujar Elberling.

Elberling mengatakan pengetahuan tentang bagaimana kotoran penguin mempengaruhi Bumi dan atmosfer sangat relevan dalam perang melawan gas rumah kaca yang merusak iklim. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.