Rabu, 15/11/2023
Rabu, 15/11/2023
Ahmad Zulfiansyah dan atlet Kempo Kukar yang berprestasi (heri/KK)
Rabu, 15/11/2023
Ahmad Zulfiansyah dan atlet Kempo Kukar yang berprestasi (heri/KK)
Penulis : Muhammad Heriansyah
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Ahmad Zullfiansyah meminta kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan secara kelembagaan kepada Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Kukar agar memiliki bangunan sekretariat dan tempat latihan sendiri.
Pasalnya selama ini atlet-atlet kempo Kukar berlatih menggunakan gedung bersama dengan cabang olahraga (cabor) lainnya di kompleks olahraga Stadion Rondong Demang, padahal atlet Kempo asli Kukar sudah banyak menorehkan prestasi membanggakan bahkan taraf internasional.
"Harapannya mudah-mudahan pemerintah daerah ini mendengar artinya dengan adanya prestasi ini paling tidak kami punya gedung sendiri selama ini kami menumpang banyak gedung-gedung yang terbengkalai itu gedung cabor nya tidak pernah ada prestasi dan itu tidak tuntas kami berharap kami dibangunkan gedung khusus dan anak-anak ini bisa berjenjang latihan terus pembinaannya jalan terus yang representatif juga lah gedungnya," kata Zullfiansyah kepada Koran Kaltim.com, Rabu (15/11/2023).
Politikus PPP ini mengungkapkan pentingnya perhatian lebih pemerintah secara kelembagaan karena Kempo Kukar sudah membuat bangga daerah. Pihaknya atas nama perwakilan di lembaga legislatif sangat mengapresiasi perhatian berupa bentuk bonus yang diberikan pemerintah kepada atlet kempo yang berprestasi. Diharapkan kedepan tidak hanya bonus namun juga perhatian secara kelembagaan.
"Kalau bonus segala macam itu kan apresiasinya ke person atlet nya saja tidak secara kelembagaan itu paling tidak kami punya gedung sendiri," ujarnya.
Zulfiansyah menjelaskan keberhasilan atlet kempo Kukar meraih prestasi internasional tentu tidaklah mudah dan melalui proses yang serba instan, namun dibina dan dilatih selama puluhan tahun.
"Anak-anak itu kan terbentuk bukan secara instan tiba-tiba saja tentu dari proses contoh anak yang mendapat medali emas itu kan prosesnya kami didik mulai dari kelas 2 SD bayangkan itu sekarang ini statusnya dia sudah sarjana dan waktunya panjang sudah puluhan tahun jadi tidak semudah kita membalikkan telapak tangan artinya memang anak-anak ini putra daerah," jelasnya. ( Adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.