Rabu, 15/11/2023
Rabu, 15/11/2023
Anggota Komisi IV DPRD Kukar, Ahmad Zullfiansyah. (Foto: Istimewa)
Rabu, 15/11/2023
Anggota Komisi IV DPRD Kukar, Ahmad Zullfiansyah. (Foto: Istimewa)
Penulis: Muhammad Heriansyah
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan.
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Menanggapi dampak besar bahaya plastik terhadap kelestarian lingkungan, Anggota Komisi IV DPRD Kukar, Ahmad Zullfiansyah mengajak masyarakat untuk turut peduli menjaga lingkungan. "Tak perlu jauh-jauh, mulai dari yang terdekat. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, lingkungan keluarga, teman dan kawan kerja, ayo etam (kita) untuk berhenti makai plastik sekali pakai," kata Zullfiansyah kepada Korankaltim.com, Rabu (15/11/2023).
Politikus PPP ini berhatap agar mulai sekarang masyarakat harus membiasakan diri mengurangi dan rutin membuang sampah di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Menurutnya, penting bagi masing-masing personal dari masyarakat di semua kalangan untuk belajar mendisiplinkan diri terhadap perilaku bersih. "Karena kebersihan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan saja, tetapi juga masyarakat. Mari belajar mulai dari diri sendiri dan keluarga terdekat," demikian Zullfiansyah. (Adv)
Editor: Maruly Zainuddin
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.