KORANKALTIM.COM – Kalau anda berkunjung ke Shanghai, China tahun 2024 mendatang, bisa jadi bisa melihat pemandangan indah  sepanjang Sungai Suzhou yang berada di kawasan tersebut.

Mirip dengan Hanging Gardens of Babylon atau Taman Gantung Babylon Yang merupakan satu diantara Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang terletak di Al-Hillah, 50 kilometer selatan Baghdad, Irak di sebelah tebing timur Sungai Euphrates, pemandangan indah itu  memperlihatkan bangunan dengan seribu pohon yang terlihat terutama pada malam hari, berada di kompleks bangunan  seluas 15 hektar dan itu baru-baru ini dibuka untuk umum dimana seribu pohon itu seolah-olah hidup dan bernafas.

Tak sekadar seribu pohon, ada juga 250 ribu tanaman yang sekitar 125 ribu diantaranya sudah ditanam. Adalah arsitektur dari Heatherwick Studio, London, Inggris, mendesain bangunan dipenuhi pohon dan tanaman itu.

Sejatinya mereka sudah memiliki Hanging Gardens di belakang Kantor Pusat Google King's Cross di London dan kampus di California. Di China, mereka merancang bangunan tersebut agar terlihat seperti dua gunung yang tertutup hutan dari tepi laut.

Kompleks bangunan yang dikembangkan perusahaan China Tian An dan dibangun di lokasi pabrik tepung tua yang memiliki berbagai toko, kafe dan ruang publik. Gunung Huangshan yang terdaftar di UNESCO sebagai gunung terindah di China mendasari desain bangunan dengan seribu pohon ini.

Pilar beton raksasa yang terinspirasi oleh formasi batuan alam dibangun ke dalam struktur dan digunakan sebagai penanam untuk setiap pohon. "Seolah-olah tunas hijau telah tumbuh melalui gedung untuk mekar di kaki langit," kata sebuah pernyataan dilansir dari laman Dailymail.co.uk Minggu (16/1/2022) hari ini.

Pohon-pohon itu sendiri adalah campuran dari pohon-pohon gugur, hijau abadi, buah-buahan dan pohon-pohon berbunga yang bersumber secara lokal. Semak dan tanaman gantung juga dimasukkan ke dalam desain hijau ini.

Sementara di bawah bangunan ditanami bunga yang mekar, yang menciptakan tampilan lereng gunung yang berubah seiring musim. Menurut sebuah pernyataan, pepohonan itu membantu menciptakan iklim mikro yang akan mendinginkan lingkungan.

Selain  toko, kafe dan ruang public, ada juga museum, ruang perumahan, kantor, bioskop, pusat warisan dan hotel dengan 280 kamar lengkap dengan kolam renang tanpa batas dan fasilitas spa yang menghadap ke sungai.

Jalan setapak dibangun di teras bawah kompleks, sehingga penduduk setempat dapat berjalan-jalan diantara rimbunnya pohon. Di dalam bangunan, lantai diaspal dengan tambal sulam balok tradisional Tiongkok.

Para seniman ini juga telah mengubah poros lift gedung dengan mural setinggi 131,2 kaki (40m), yang terlihat melalui mobil lift kaca.

“Seribu pohon terinspirasi oleh gagasan membuat kota menjadi ruang sosial. Ini memecah skala monolitik dari pengembangan ritel khas menjadi banyak ruang skala manusia. Saya pikir ini akan menjadi transformasi bagi orang-orang yang tinggal dan bekerja di lingkungan perumahan yang padat,” kata Thomas Heatherwick, arsitek bangunan ini.

Di masa lalu, perusahaan juga telah menyusun rencana untuk gedung pencakar langit berbentuk pohon setinggi 384 kaki (117 m) di Vancouver dan jembatan pejalan kaki dengan pepohonan dan hamparan bunga di seberang Thames London.

Editor: Aspian Nur