Rabu, 03/10/2018

Kemendikbud Minta Perekrutan Guru Honorer Disetop

Rabu, 03/10/2018

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kemendikbud Minta Perekrutan Guru Honorer Disetop

Rabu, 03/10/2018

logo

Ilustrasi

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengkaji peraturan-peraturan terkait guru. Karena itu kepala sekolah dan pemerintah daerah diminta agar menyetop perekrutan guru honorer.

“Dalam sebuah aturan itu, setelah diimplementasinya kan ada negatif atau seperti apa. Makanya kami kaji, sementara aturan dikaji, itu (perekrutan honorer) kami kunci dulu,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano pada acara Lokakarya Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Guru se-Dunia 2018 di Gedung A Kemendikbud, Selasa (2/10).

Supriano mengatakan, ke depan perekrutan guru honorer harus juga mempertimbangkan kualitas guru. Mulai dari jenjang pendidikan, latar belakang pendidikan dan kompetensi lainnya.

“Jadi jangan asal rekrut intinya ya. Karena kalau begitu, nantinya pemerintah yang berat,” kata Supriano.

Menurut dia, Kemendikbud telah menyurati pemerintah daerah agar menyetop perekrutan guru honerer. Nantinya, kata dia, jika pengkajian sudah rampung perekrutan guru honorer akan dibuka kembali.

Untuk itu dia berharap agar pihak sekolah dan pemerintah daerah bisa bekerja sama. Sehingga pemda dan pusat bisa sinkron dalam menyelesaikan masalah guru. (rol)

Kemendikbud Minta Perekrutan Guru Honorer Disetop

Rabu, 03/10/2018

Ilustrasi

Berita Terkait


Kemendikbud Minta Perekrutan Guru Honorer Disetop

Ilustrasi

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengkaji peraturan-peraturan terkait guru. Karena itu kepala sekolah dan pemerintah daerah diminta agar menyetop perekrutan guru honorer.

“Dalam sebuah aturan itu, setelah diimplementasinya kan ada negatif atau seperti apa. Makanya kami kaji, sementara aturan dikaji, itu (perekrutan honorer) kami kunci dulu,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano pada acara Lokakarya Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Guru se-Dunia 2018 di Gedung A Kemendikbud, Selasa (2/10).

Supriano mengatakan, ke depan perekrutan guru honorer harus juga mempertimbangkan kualitas guru. Mulai dari jenjang pendidikan, latar belakang pendidikan dan kompetensi lainnya.

“Jadi jangan asal rekrut intinya ya. Karena kalau begitu, nantinya pemerintah yang berat,” kata Supriano.

Menurut dia, Kemendikbud telah menyurati pemerintah daerah agar menyetop perekrutan guru honerer. Nantinya, kata dia, jika pengkajian sudah rampung perekrutan guru honorer akan dibuka kembali.

Untuk itu dia berharap agar pihak sekolah dan pemerintah daerah bisa bekerja sama. Sehingga pemda dan pusat bisa sinkron dalam menyelesaikan masalah guru. (rol)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.