Jumat, 14/02/2020

Lebih Aman Tak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia

Jumat, 14/02/2020

Ilustrasi ISI ( Foto: Twitter/Twitter/of_crowned)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lebih Aman Tak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia

Jumat, 14/02/2020

logo

Ilustrasi ISI ( Foto: Twitter/Twitter/of_crowned)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan pemerintah tidak memulangkan 689 WNI eks ISIS karena dinilai lebih aman dan banyak manfaatnya ketimbang sebaliknya. "Jadi yang lebih aman dan maslahat kalau tidak memulangkan mereka," kata Ma'ruf.

Mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan pihaknya ingin menjaga keselamatan WNI di Indonesia. Ia khawatir eks ISIS itu akan menanamkan pengaruh dan benih-benih paham radikalisme dan terorisme bila dipulangkan. "Mengawal yang udah ada di sini saja sesuatu tak mudah. Melakukan radikalisasi yang sudah terpapar saja itu bukan sesuatu yang mudah," imbuh Ma’ruf.

Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan ratusan WNI eks ISIS itu sudah dinyatakan stateless. Alasannya, mereka telah membakar paspor dan memiliki keinginan sendiri untuk meninggalkan Indonesia. Presiden Jokowi pun meminta mendata keseluruhan WNI tersebut dan akan mencegahnya masuk ke Indonesia.

WNI eks ISIS itu tanpa kewarganegaraan akibat ulah mereka sendiri. Sebab secara sadar bergabung dengan ISIS. Status kewarganegaraan mereka itu sudah mereka sendiri yang sudah membuat mereka menjadi lepas dari kewarganegaraan. Dengan dia mengikuti yaitu masuk ke dalam kelompok ISIS, ikut bergabung secara militer ISIS. Oleh karena itu maka kita menganggap ya mereka sudah bukan lagi warga negara," paparnya.

Melihat hal itu, Ma'ruf menyatakan pemerintah akan melakukan antisipasi agar seluruh simpatisan ISIS tak masuk ke Indonesia. Tak hanya ISIS, ia menyatakan pemerintah sudah mengantisipasi jejaring terorisme dunia lain masuk ke Indonesia. "Yang bekas bekas kombatan baik dari Filipina, maupun dari yang ada di Suriah, maupun Afghanistan, ya kita tetap melakukan antisipasi," sebut Ma’ruf lagi.

Pemerintah masih membuka peluang untuk memulangkan anak-anak WNI eks ISIS di bawah umur 10 tahun dan yatim piatu ke Indonesia. "Untuk anak anak terutama khususnya ya anak yatim piatu dan di bawah 10 tahun masih kita pertimbangkan," kata Ma'ruf.

Pemerintah sedang mengkaji secara mendalam terkait rencana tersebut. Ia tak berkeinginan bila anak-anak eks ISIS itu dapat menimbulkan 'virus' radikalisme ISIS di kemudian hari. "Dari segi antisipasi kemungkinan dia masih membawa virusnya, itu akan jadi masalah karena itu masih dipertimbangkan," ungkapnya. (*)

Lebih Aman Tak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia

Jumat, 14/02/2020

Ilustrasi ISI ( Foto: Twitter/Twitter/of_crowned)

Berita Terkait


Lebih Aman Tak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia

Ilustrasi ISI ( Foto: Twitter/Twitter/of_crowned)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan pemerintah tidak memulangkan 689 WNI eks ISIS karena dinilai lebih aman dan banyak manfaatnya ketimbang sebaliknya. "Jadi yang lebih aman dan maslahat kalau tidak memulangkan mereka," kata Ma'ruf.

Mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan pihaknya ingin menjaga keselamatan WNI di Indonesia. Ia khawatir eks ISIS itu akan menanamkan pengaruh dan benih-benih paham radikalisme dan terorisme bila dipulangkan. "Mengawal yang udah ada di sini saja sesuatu tak mudah. Melakukan radikalisasi yang sudah terpapar saja itu bukan sesuatu yang mudah," imbuh Ma’ruf.

Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan ratusan WNI eks ISIS itu sudah dinyatakan stateless. Alasannya, mereka telah membakar paspor dan memiliki keinginan sendiri untuk meninggalkan Indonesia. Presiden Jokowi pun meminta mendata keseluruhan WNI tersebut dan akan mencegahnya masuk ke Indonesia.

WNI eks ISIS itu tanpa kewarganegaraan akibat ulah mereka sendiri. Sebab secara sadar bergabung dengan ISIS. Status kewarganegaraan mereka itu sudah mereka sendiri yang sudah membuat mereka menjadi lepas dari kewarganegaraan. Dengan dia mengikuti yaitu masuk ke dalam kelompok ISIS, ikut bergabung secara militer ISIS. Oleh karena itu maka kita menganggap ya mereka sudah bukan lagi warga negara," paparnya.

Melihat hal itu, Ma'ruf menyatakan pemerintah akan melakukan antisipasi agar seluruh simpatisan ISIS tak masuk ke Indonesia. Tak hanya ISIS, ia menyatakan pemerintah sudah mengantisipasi jejaring terorisme dunia lain masuk ke Indonesia. "Yang bekas bekas kombatan baik dari Filipina, maupun dari yang ada di Suriah, maupun Afghanistan, ya kita tetap melakukan antisipasi," sebut Ma’ruf lagi.

Pemerintah masih membuka peluang untuk memulangkan anak-anak WNI eks ISIS di bawah umur 10 tahun dan yatim piatu ke Indonesia. "Untuk anak anak terutama khususnya ya anak yatim piatu dan di bawah 10 tahun masih kita pertimbangkan," kata Ma'ruf.

Pemerintah sedang mengkaji secara mendalam terkait rencana tersebut. Ia tak berkeinginan bila anak-anak eks ISIS itu dapat menimbulkan 'virus' radikalisme ISIS di kemudian hari. "Dari segi antisipasi kemungkinan dia masih membawa virusnya, itu akan jadi masalah karena itu masih dipertimbangkan," ungkapnya. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.