Jumat, 02/06/2017

Siswa SMPN 5 Samarinda Belajar dan Bersiap Ujian di Dalam Tenda

Jumat, 02/06/2017

Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Siswa SMPN 5 Samarinda Belajar dan Bersiap Ujian di Dalam Tenda

Jumat, 02/06/2017

logo

Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)

Penulis: */M Rafik

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Musibah kebakaran yang menimpa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 di Jalan  Ir H Juanda RT 17, Air Putih, Kota Samarinda pada 19 Maret bulan lalu masih menyisakan cerita sedih bagi pelajar yang bersekolah di tempat tersebut.

Belum adanya ruang kelas pengganti membuat para siswa harus belajar di dalam tenda yang dipasang di halaman sekolah tersebut termasuk saat ujian akhir semester.

Kepala SMPN 5 Samarinda, Diah Astuty menjelaskan pasca  kebakaran ada beberapa kendala yang dialami saat ingin melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya pelaksanaan ujian.

Diketahui dalam musibah tersebut ada 20 ruang terbakar diantaranya ruang kelas, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang Ekstrakurikuler Marching Band dan beberapa bilik toilet.

“Untuk Assement Sumatif (Ujian Akhir Semester) kelas 9  kami harus menggunakan kelas yang tidak terdampak kebakaran, ada sekitar 9 rombongan belajar yang digunakan dari 10 yang tidak terdampak kebakaran,” papar Diah saat dikonfirmasi Korankaltim.com, Rabu (24/4/2024).

Untuk pelaksanaan ujian  kelas 7 hingga kelas 8 saat ini direncanakan sebagian berlangsung di luar kelas. Pihak sekolah membutuhkan sekitar 15 rombongan belajar untuk pelaksanaan ujian sehingga jalan satu-satunya menggunakan tenda yang  dibantu  Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur.

Dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan ujian  hanya untuk 20 orang dalam satu rombongan belajar maka pihaknya akan mensiasati dengan melakukan penggabungan antar kelas 7 dan 8 dalam satu kelas sehingga dari 20 peserta ujian menjadi 40 dalam satu kelas dengan angkatan yang berbeda.

“Kami akan lakukan itu dengan sistem acak, jadi dalam satu kelas itu murid kelas 7 ada 20 orang dan kelas 8 ada 20 orang,” papar Diah.

Tidak menutup kemungkinan siswa kelas 7 dan 8 akan menggunakan tenda pada saat pelaksanaan ujian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang. Sebab, kelas 7 dan 8 masih harus mengikuti kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu.

“Ujian berlangsung Juni, jadi mereka bakal mengikuti kegiatan belajar mengajar dulu sampai memasuki waktu ujian,” paparnya.

Diah berharap agar pemerintah kota dapat melaksanakan percepatan pembangunan  sekolah yang terbakar beberapa waktu lalu untuk memudahkan aktivitas belajar mengajar mengingat , halaman sekolah yang digunakan untuk kegiatan belajar kerap  banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Editor: Aspian Nur

Siswa SMPN 5 Samarinda Belajar dan Bersiap Ujian di Dalam Tenda

Jumat, 02/06/2017

Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Siswa SMPN 5 Samarinda Belajar dan Bersiap Ujian di Dalam Tenda

Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)

Penulis: */M Rafik

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Musibah kebakaran yang menimpa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 di Jalan  Ir H Juanda RT 17, Air Putih, Kota Samarinda pada 19 Maret bulan lalu masih menyisakan cerita sedih bagi pelajar yang bersekolah di tempat tersebut.

Belum adanya ruang kelas pengganti membuat para siswa harus belajar di dalam tenda yang dipasang di halaman sekolah tersebut termasuk saat ujian akhir semester.

Kepala SMPN 5 Samarinda, Diah Astuty menjelaskan pasca  kebakaran ada beberapa kendala yang dialami saat ingin melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya pelaksanaan ujian.

Diketahui dalam musibah tersebut ada 20 ruang terbakar diantaranya ruang kelas, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang Ekstrakurikuler Marching Band dan beberapa bilik toilet.

“Untuk Assement Sumatif (Ujian Akhir Semester) kelas 9  kami harus menggunakan kelas yang tidak terdampak kebakaran, ada sekitar 9 rombongan belajar yang digunakan dari 10 yang tidak terdampak kebakaran,” papar Diah saat dikonfirmasi Korankaltim.com, Rabu (24/4/2024).

Untuk pelaksanaan ujian  kelas 7 hingga kelas 8 saat ini direncanakan sebagian berlangsung di luar kelas. Pihak sekolah membutuhkan sekitar 15 rombongan belajar untuk pelaksanaan ujian sehingga jalan satu-satunya menggunakan tenda yang  dibantu  Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur.

Dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan ujian  hanya untuk 20 orang dalam satu rombongan belajar maka pihaknya akan mensiasati dengan melakukan penggabungan antar kelas 7 dan 8 dalam satu kelas sehingga dari 20 peserta ujian menjadi 40 dalam satu kelas dengan angkatan yang berbeda.

“Kami akan lakukan itu dengan sistem acak, jadi dalam satu kelas itu murid kelas 7 ada 20 orang dan kelas 8 ada 20 orang,” papar Diah.

Tidak menutup kemungkinan siswa kelas 7 dan 8 akan menggunakan tenda pada saat pelaksanaan ujian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang. Sebab, kelas 7 dan 8 masih harus mengikuti kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu.

“Ujian berlangsung Juni, jadi mereka bakal mengikuti kegiatan belajar mengajar dulu sampai memasuki waktu ujian,” paparnya.

Diah berharap agar pemerintah kota dapat melaksanakan percepatan pembangunan  sekolah yang terbakar beberapa waktu lalu untuk memudahkan aktivitas belajar mengajar mengingat , halaman sekolah yang digunakan untuk kegiatan belajar kerap  banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Gratis Tanpa Mahar, DPD NasDem Samarinda Buka Pendaftaran Bacalon Kepala Daerah untuk Masyarakat

Belajar Rakit Senpi di YouTube, Warga Bengkuring Ditangkap Polisi Setelah Ancam Istri Sendiri

Isi Jabatan Kosong, Pj Bupati PPU Lantik Dony Ariswanto sebagai Kabid Catatan Sipil

Hendak Jual Sabu, Pengedar di Balikpapan Barat Diciduk Polisi

Puluhan Wartawan di Samarinda Ikuti Pelatihan Teknik Peliputan Cabang Olahraga

Pramuka Kukar Diberi Pelatihan Admin, Data Seluruh Anggota Bisa Diakses dan Tersaji Secara Online

Anthony Ginting Pimpin Tim Thomas Indonesia Hadapi Thailand Pagi Ini

Dua Gereja Katolik Diresmikan, Bupati Mahulu Sebu untuk Pengembangan Iman Kristiani

Polisi Hentikan Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Sungai Marah Haloq Kecamatan Telen, Enam Orang Diproses

Buah kakao Jadi Komoditas Unggulan, Pemkab Mahulu Berharap Ada Hilirisasi

Callista Misyantono Putri Terpilih jadi Putri Pariwisata Balikpapan 2024, Dispropar Berharap Bisa Promosikan Wisata Kota Beriman

MNC Group Larang Nobar, Euforia Masyarakat Indonesia untuk Timnas U-23 Terancam Meredup

Ditemukan Banyak Bekas Luka Melepuh Hampir Sekujur Tubuh, Bocah 8 Tahun di Samarinda Diduga Korban Penganiayaan Ibu Kandung dan Ayah Tiri

Terkendala Lokasi, Pembangunan RSUD Berau Baru Capai 21 Persen

Jadwal Rekrutmen PPK di Kutai Timur Hingga 29 April, Calon Peserta Daftar Secara Online

Sosialisasi 4 Pilar Bersama KH. AUS Hidayat Nur Anggota DPR RI di Kampus SIT Nurul Ilmi

Warga Samarinda “Tagih Janji” Pria yang Posting di Medsos Akan Keliling Kota Sambil Joget Kalau Indonesia U-23 Kalahkan Korsel U-23

Sudah Enam Orang Ambil Formulir Sebagai Bacalon Kepala Daerah Samarinda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.