Minggu, 19/05/2019

Arus Mudik Lewat Jalur Darat Meningkat 30 Persen

Minggu, 19/05/2019

(foto: gridoto.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Arus Mudik Lewat Jalur Darat Meningkat 30 Persen

Minggu, 19/05/2019

logo

(foto: gridoto.com)

KORAN KALTIM.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik di jalur darat meningkat 30 persen pada Lebaran 2019. Kenaikan itu terjadi akibat peralihan konsumen dari yang biasanya menggunakan pesawat, kini memilih bus dan mobil pribadi. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi menyatakan harga tiket pesawat yang mahal memicu masyarakat beralih dari moda transportasi udara. Dengan transportasi darat, harga yang harus dibayar oleh masyarakat jauh lebih murah.  "Arus mudik ada peningkatan 30 persen, beralih ke kendaraan bus dan pribadi," ucap Budi seperti dilansir CNNIndonesia.com

Seperti diketahui, harga tiket pesawat naik sejak akhir tahun lalu. Masyarakat terus mengeluh hingga akhirnya pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat mulai dari 12 persen sampai 16 persen. 

Penurunan itu tertuang dalam Keputusan Menhub No 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang ditandatangani pada Rabu (15/5) kemarin. Beleid itu menggantikan Keputusan Menteri Nomor 72 TAHUN 2019 tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. 

Lebih lanjut Budi mengatakan harga tiket pesawat yang melambung bukanlah satu-satunya alasan masyarakat mengubah kebiasaannya ketika mudik. Perkembangan infrastruktur, khususnya akses Tol Trans Jawa cukup memikat masyarakat untuk menggunakan jalur darat.  "Bandara di Solo dan Semarang kan ada penurunan ya, orang yang domisilinya dekat dengan jalan tol lebih banyak memilih mobil dan bus," terang dia. 

Sebelumnya, Traveloka menyebut penjualan tiket bus untuk mudik melompat sampai 300 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Kenaikan juga terjadi pada penjualan tiket kereta api sebesar 30 persen.  "Ini fenomena yang sangat menarik. Mungkin dampak dari dinamika harga tiket pesawat," ujar Head of Growth Management Traveloka Iko Putera, beberapa waktu lalu. 

Pemilihan moda transportasi darat juga dinilai bisa menjadi cara masyarakat menghemat anggaran. Bus misalnya, untuk rute Jakarta ke beberapa kota di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang, pengguna bisa menghemat Rp950 ribu jika dibandingkan dengan naik pesawat.  "Jakarta-Yogyakarta bus Rp280 ribu, kalau pesawat sudah pasti Rp1 juta lebih. Mungkin karena komposisi harga tiket seperti ini mendorong animo masyarakat untuk menggunakan bus," pungkas Iko. (*)

Arus Mudik Lewat Jalur Darat Meningkat 30 Persen

Minggu, 19/05/2019

(foto: gridoto.com)

Berita Terkait


Arus Mudik Lewat Jalur Darat Meningkat 30 Persen

(foto: gridoto.com)

KORAN KALTIM.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik di jalur darat meningkat 30 persen pada Lebaran 2019. Kenaikan itu terjadi akibat peralihan konsumen dari yang biasanya menggunakan pesawat, kini memilih bus dan mobil pribadi. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi menyatakan harga tiket pesawat yang mahal memicu masyarakat beralih dari moda transportasi udara. Dengan transportasi darat, harga yang harus dibayar oleh masyarakat jauh lebih murah.  "Arus mudik ada peningkatan 30 persen, beralih ke kendaraan bus dan pribadi," ucap Budi seperti dilansir CNNIndonesia.com

Seperti diketahui, harga tiket pesawat naik sejak akhir tahun lalu. Masyarakat terus mengeluh hingga akhirnya pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat mulai dari 12 persen sampai 16 persen. 

Penurunan itu tertuang dalam Keputusan Menhub No 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang ditandatangani pada Rabu (15/5) kemarin. Beleid itu menggantikan Keputusan Menteri Nomor 72 TAHUN 2019 tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. 

Lebih lanjut Budi mengatakan harga tiket pesawat yang melambung bukanlah satu-satunya alasan masyarakat mengubah kebiasaannya ketika mudik. Perkembangan infrastruktur, khususnya akses Tol Trans Jawa cukup memikat masyarakat untuk menggunakan jalur darat.  "Bandara di Solo dan Semarang kan ada penurunan ya, orang yang domisilinya dekat dengan jalan tol lebih banyak memilih mobil dan bus," terang dia. 

Sebelumnya, Traveloka menyebut penjualan tiket bus untuk mudik melompat sampai 300 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Kenaikan juga terjadi pada penjualan tiket kereta api sebesar 30 persen.  "Ini fenomena yang sangat menarik. Mungkin dampak dari dinamika harga tiket pesawat," ujar Head of Growth Management Traveloka Iko Putera, beberapa waktu lalu. 

Pemilihan moda transportasi darat juga dinilai bisa menjadi cara masyarakat menghemat anggaran. Bus misalnya, untuk rute Jakarta ke beberapa kota di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang, pengguna bisa menghemat Rp950 ribu jika dibandingkan dengan naik pesawat.  "Jakarta-Yogyakarta bus Rp280 ribu, kalau pesawat sudah pasti Rp1 juta lebih. Mungkin karena komposisi harga tiket seperti ini mendorong animo masyarakat untuk menggunakan bus," pungkas Iko. (*)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.